Merasa Prihatin, Paus Fransiskus Berdoa untuk Keadilan Sosial dan Stabilitas Nasional Myanmar

8 Februari 2021, 13:28 WIB
Paus Fransiskus. /nytimes.com

 

PR BEKASI - Paus Fransiskus menyoroti kondisi atas peristiwa kudeta di Myanmar.

Ia menyampaikan solidaritasnya kepada rakyat Myanmar ketika puluhan ribu rakyat Myanmar memprotes kudeta yang dilakukan junta militer.

Pada Minggu, 7 Februari 2021 kemarin, puluhan ribu orang menggelar unjuk rasa untuk hari kedua di kota terbesar Myanmar.

Baca Juga: Merasa Sakit Hati Usai Terlibat Cekcok, Seorang Isteri di Tangsel Tega Bakar Suami yang Sedang Tidur

Hal tersebut bertujuan untuk mengecam kudeta junta militer di negeri seribu pagoda itu.

Dikabarkan bahwa peristiwa itu merupakan terbesar sejak Revolusi Saffron 2007 lalu.

Revolusi itu juga yang membantu mengantarkan reformasi demokrasi di Myanmar.

Selanjutnya, Paus Fransiskus  berbicara saat doa Angelus di Alun-alun Saint Peter.

Baca Juga: Banjir di Kabupaten Bekasi Rendam 12 Kecamatan dan Sebabkan Puluhan Rumah Alami Kerusakan

Ia mengatakan bahwa dirinya terus mengikuti perkembangan situasi di Myanmar.

"Sebuah bangsa yang saya bawa dalam hati saya dengan penuh kasih sayang, sejak kunjungan apostolik saya di sana pada tahun 2017," kata Paus, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Vatican News pada Senin, 8 Februari 2021.

"Pada saat yang sulit ini, saya ingin memastikan kedekatan spiritual, doa, dan solidaritas saya kepada orang-orang Myanmar," katanya.

Baca Juga: PPKM Mikro di Jawa-Bali Berlaku Besok, Mendagri Minta Pemda Buat Posko Tingkat Desa dan Kelurahan

Ia merasa prihatin terhadap kondisi tersebut, lalu ia juga berdoa untuk keadilan sosial dan stabilitas nasional di Myanmar.

"Saya berdoa agar mereka yang memiliki tanggung jawab politik menunjukkan kesediaan yang tulus untuk melayani kebaikan bersama," katanya.

"Mempromosikan keadilan sosial dan stabilitas nasional dalam pandangan hidup bersama yang harmonis dan demokratis," katanya.

Baca Juga: Tak Ada Imbal Balik dari Galih Ginanjar Usai Habiskan Rp2 Miliar, Barbie Kumalasari: Gak Mikir Perasaan Anakku

Dan dia juga meminta umat beriman untuk bergabung dengannya dalam doa untuk Myanmar.

Hingga saat ini Myanmar tengah menjadi perhatian dunia lantaran negara itu masih dalam status darurat.

Sejumlah negara juga telah meminta pihak terkait di Myanmar untuk segera melakukan penyelesaian masalah secara damai.

Nakun, hal tersebut belum menandakan adanya perubahan ke arah damai.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Vatican News

Tags

Terkini

Terpopuler