Cek Fakta: Warga Negara Prancis Dikabarkan Berbondong-bondong Masuk Agama Islam, Ini Faktanya

8 Februari 2021, 17:11 WIB
Warga Prancis yang dikabarkan berbondong-bondong masuk agama Islam. /YouTube jugendnetzwetzlar

 

PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim bahwa warga negara Prancis berbondong-bondong masuk ke agama Islam.

Narasi tersebut diunggah pemilik akun Facebook Natsir Tojeng dalam bentuk video berdurasi dua menit 34 detik yang merupakan kejadian warga Prancis yang berbondong-bondong masuk agama Islam.

Unggahan video tersebut diunggah oleh akun Facebook Natsir Tojeng pada tanggal 5 Januari 2021 dengan narasi seperti berikut:

"Warga Prancis berbondong bondong masuk Islam"

Baca Juga: Elektabilitas Capres 2024: Ganjar Pranowo Puncaki Hasil Survei di Atas Prabowo Subianto

Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Senin, 8 Februari 2021, narasi yang mengklaim warga Prancis berbondong-bondong masuk Islam adalah keliru atau hoaks.

Faktanya, video yang disebut sebagai bukti warga Prancis berbondong-bondong masuk agama Islam ditemukan juga di kanal YouTube jugendnetzwetzlar dengan judul “Pierre Vogel in Frankfurt (2011): Neue MuslimInnen"

Video tersebut ternyata membahas tentang 17 orang yang masuk Islam dan sudah ada sejak 2011.

Baca Juga: Keren! Pandemi Membuat Dosen Ini Dinobatkan Jadi Peminjam Buku Terbanyak oleh Perpustakaan di China

Melalui google maps juga ditemukan gedung dan lokasi yang sama dengan video tersebut. Terlihat dari tulisan nama gedung “COMMERZBANK” dan bentuk bangunan yang sama. Gedung Commerzbank tersebut berada di Frankfurt Jerman.

Pierre Vogel atau akrab disapa Abu Hamza yang dalam video tersebut menjadi pembicara adalah seorang pendakwah Islam di Jerman dan seorang mantan petinju profesional.

Vogel lahir di Kota Frechen, Prancis. Dia menjadi petinju perofesional pada usia 22 tahun, bertarung sebentar (selama dua tahun) untuk klub Sauerland dan tak terkalahkan dalam tujuh pertarungan.

Baca Juga: Polemik Harta Warisan Lina Jubaedah, Pengacara Teddy Pardiyana Jelaskan Tuntutan Sebenarnya

Vogel masuk Islam pada 2001 dan tak lama kemudian memulai kursus studi Islam di Jerman, dan kemudian belajar di Madinah.

Dia dianggap sebagai salah satu Islamis paling berpengaruh di Jerman.

Dia telah digambarkan dalam satu laporan Jerman sebagai "Muslim radikal", sementara Matthias Matussek , penulis dan komentator untuk Spiegel Online , menggambarkan dia sebagai wakil dari "varian Nazi gelap" Islam di Jerman.

Baca Juga: Nabil Haroen: Sejak Awal Saya Bilang Desa dan RT-RW Punya Peran Penting dalam Atasi Covid-19

Saat tampil pada pertemuan umat Islam di Dillingen, Saarland , 25 April 2010, ia mengatakan bahwa poligami sah karena jumlah perempuan di Jerman lebih banyak daripada laki-laki.

Bicara soal Islam Prancis, baru-baru ini juga Rancangan undang-undang anti-Islam yang kontroversial yang diusulkan pemerintah Prancis menjadi perdebatan sengit di Majelis Nasional Prancis selama dua pekan ke depan. 

Anggota parlemen Prancis akan mulai membahas RUU separatisme pada Senin, 8 Februari 2021.

Baca Juga: Empat Provinsi Ini Siaga Hujan Lebat, BMKG Sebut Kemungkinan Terjadi Banjir Bandang Akibat La Nina 

RUU tersebut mengklaim beberapa otoritas agama bergerak secara perlahan ke dalam layanan publik, asosiasi, beberapa sekolah dan online dengan tujuan merusak nilai-nilai nasional. 

RUU yang juga dijuluki sebagai RUU anti-Islam tersebut bersifat luas dan kontroversial.

Setidaknya, ada 1.700 amandemen yang diusulkan dalam RUU tersebut. RUU tersebut mencerminkan prioritas Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dalam pidatonya pada Oktober 2020 melukiskan gambaran gelap Islam, sebagai agama nomor dua di Prancis. 

Ia berpandangan, Islam secara diam-diam membuat terobosan dan menciptakan 'masyarakat radikal'.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO

Tags

Terkini

Terpopuler