Tak Terekspos, Ternyata Hampir Seribu Kasus Serangan Terhadap Umat Islam di Jerman Sepanjang 2020

10 Februari 2021, 11:57 WIB
Ilustrasi masjid pusat di Jerman. Kondisi di sana dilaporkan tengah mengalami kekhawatiran soal meningkatnya Islamofobia. /Daily Sabah

PR BEKASI - Warga Muslim di Jerman dikejutkan dengan adanya serangan yang semakin meningkat pada Selasa, 9 Februari 2021 hingga menimbulkan kondisi mencekam.

Informasi tersebut berawal dari laporan surat kabar setempat Neuer Osnabrücker Zeitung.

Selanjutnya, kabar itu menyebar ke seluruh penjuru Jerman dan mengejutkan umat Muslim di sana.

Baca Juga: Tak Pernah Berniat Penjarakan Abu Janda, Natalius Pigai: Rasisme Harus Dilawan, Tapi dengan Akal Sehat

Dikabarkan bahwa setidaknya ada 901 serangan yang dikategorikan sebagai tindakan Islamofobia.

Menurut laporan Neuer Osnabrücker Zeitung, serangan terhadap Muslim di Jerman itu naik 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri mencatat ada 884 kejahatan yang termasuk Islamofobia pada 2019.

Dikabarkan, meski kehidupan sosial masyarakat Jerman terbatasi akibat pandemi Covid-19, bukan berarti hal itu mengurangi serangan terhadap Muslim di sana. 

Baca Juga: Refly Harun Soroti Kasus Ustaz Maaher: Apakah Sejak Awal Perlu Gunakan Tangan Besi Negara?

Karena, masih ditemukan peristiwa perusakan dengan simbol Nazi, ancaman terhadap Muslim, hingga merobek jilbab wanita Islam.

Politikus Partai Kiri Jerman (Die Linke), Ulla Jelpke, menggambarkan laporan surat kabar itu sebagai puncak gunung es.

Ia meyakini bahwa serangan terhadap Muslim di Jerman jauh lebih banyak dari apa yang diceritakan.

"Para korban serangan sering tidak mengajukan pengaduan karena takut atau malu," katanya, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah pada Rabu, 10 Februari 2021.

Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, DPR Dukung Upaya Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Kredit

Jerman telah mengalami peningkatan rasisme dan kebencian anti-Muslim dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini dipicu oleh propaganda kelompok neo Nazi dan partai oposisi sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD).

Diketahui bahwa Jerman adalah rumah bagi 81 juta orang dan menampung populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.

Dari hampir 4.7 juta Muslim di negara itu, setidaknya 3 juta adalah keturunan Turki.

Baca Juga: Kena Semprot Tompi Usai Puluhan Mobil Pecah Ban, Jasa Marga Gerak Cepat Soal Lubang Tol Cikampek

Artikel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar penyerang adalah sayap kanan.

Tercatat 48 orang terluka secara fisik dalam serangan pada 2020 yang meningkat dari tahun sebelumnya. 

Dilaporkan bahwa ada dua orang kehilangan nyawa dalam serangan Islamofobia di negara itu.

Sebuah penyelidikan dari Partai Kiri Jerman tahun lalu menunjukkan bahwa setiap hari sepanjang 2019, masjid, lembaga Islam, atau perwakilan agama di Jerman menjadi sasaran serangan Islamofobia.

Baca Juga: Prabowo Banyak Tahan Diri Demi Kepentingan Besar, Sujiwo Tejo: Namanya Juga Menteri Pertahanan, Jenderal

Selain itu, kerap juga ditemukan petugas Kepolisian yang rasis terhadap minoritas.

Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi umat Muslim di sana.

Namun, hingga saat ini pihak otoritas dan lembaga agama Islam setempat belum memberikan penjelasan terkait kondisi tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler