Setahun Berlalu, Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Kobe Bryant dan Putrinya Terungkap

10 Februari 2021, 13:53 WIB
Mendiang Kobe Bryant dan putrinya, Gianna Bryant. /REUTERS

 

PR BEKASI - Penyebab kecelakaan helikopter yang menewaskan legenda NBA, Kobe Bryant dan putrinya pada Januari 2020 lalu akhirnya terungkap setelah setahun berlalu.

Dewan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NTSB) mengatakan pengambilan keputusan yang buruk dari pilot diduga menjadi kemungkinan penyebab kecelakaan helikopter tersebut. 

Menurut pernyataan NTSB pada Selasa, 10 Februari 2021, Ara Zobayan yang merupakan pilot helikopter tersebut telah melanggar aturan untuk terbang dalam cuaca buruk. 

Baca Juga: Jangan Lewatkan! BLT UMKM Rp2,4 Juta Cair Bakal Bulan Februari 2021 Ini, Cek Nama Anda di Sini

"Keputusan buruk pilot Ara Zobayan untuk terbang melebihi kecepatan udara dalam kondisi cuaca yang tidak konsisten mengakibatkan pilot hilang kendali,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Diketahui, pilot Ara Zobayan mengatakan kepada pengawas lalu lintas udara bahwa helikopternya sedang berusaha keluar dari awan tebal.

Padahal sebenarnya helikopter itu turun, sebelum menabrak lereng bukit dekat kota Calabasas di negara bagian California.

Baca Juga: Pasrah Tak Bisa Pertahankan Rohimah, Kiwil: Saya Tidak Bisa Hidup Tanpa Poligami

Ara Zobayan sendiri termasuk salah satu dari tujuh orang korban yang tewas dalam kecelakaan helikopter Sikorsky S-76B di luar Los Angeles tersebut.

Ketua NTSB, Robert Sumwalt mengatakan Ara Zobayan seharusnya tidak terbang menuju ke awan untuk menghindari kecelakaan.

“Sayangnya, kami terus melihat masalah yang sama mempengaruhi pengambilan keputusan yang buruk di antara pilot berpengalaman dalam kecelakaan penerbangan,” katanya.

Baca Juga: Soroti Pekerja Migran, DPR Dukung Kemnaker Atas Program SPSK PMI di Arab Saudi

"Seandainya pilot ini tidak menyerah pada tekanan yang diberikan pada dirinya sendiri untuk melanjutkan penerbangan ke cuaca buruk, kemungkinan kecelakaan ini tidak akan terjadi," tuturnya menambahkan.

NTSB mendesak Federal Aviation Administration (FAA) untuk meminta pelatihan simulator untuk menangani prosedur yang diperlukan untuk mengenali dan menanggapi kondisi cuaca yang berubah dan mengatasi disorientasi pilot.

Mereka juga meminta FAA untuk meminta perekam data penerbangan di semua helikopter sewaan.

Baca Juga: Innaalillahi, Melly Goeslaw Tiba-tiba Sampaikan Kabar Duka: Allah SWT Mengakhiri Sakit Ibu

FAA mengatakan pihaknya menanggapi rekomendasi NTSB dengan sangat serius dan mengatakan sedang meninjau kelayakan untuk meminta semua perusahaan penyewaan pesawat memasang perekam semacam itu di pesawat mereka.

Selain itu, NTSB juga mengatakan bahwa Island Express Helicopters sebagai operator helikopter naha tersebut tidak melakukan pengawasan dan peninjauan berkala terhadap kondisi helikopter tersebut.

Namun pihak Island Expres Helicopters membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan mereka melakukan peninjauan sebelum helikopter tersebut terbang dan tidak ditemukan kerusasakan apapun.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Dihapus, Berikut 7 Bansos Pengganti yang Disediakan Pemerintah

Sebelumnya, diketahui pesawat nahas tersebut menewaskan Kobe Bryant beserta putrinya, Gianna dan beberapa teman putrinya saat akan menghadiri pertandingan basket antar remaja.

Kecelakaan tersebut membuat masyarakat penggemar olahraga di seluruh dunia terkejut dan sedih atas kecelakaan Helikopter yang menewaskan Kobe Bryant tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler