Sekolah Ditutup Selama Pandemi, Gadis Mesir Berusai 12 Tahun Ini Jadi Guru untuk Tetangganya

14 Februari 2021, 08:50 WIB
Reem El-Khouly mulai menjadi guru semenjak sekolah ditutup karena pandemi. /tangkapan layar Reuters

PR BEKASI - Setiap hari, sekitar 30 anak akan berkumpul untuk mengikuti pelajaran sekolah di jalan desa yang sempit di provinsi Dakahlia utara Mesir.

Guru mereka adalah seorang anak berusia 12 tahun, Reem El-Khouly, yang mulai memberikan pengajaran kepada tetangganya yang lebih muda di Atmidah, sekitar 80 km (50 mil) timur laut Kairo, ketika sekolah-sekolah di seluruh Mesir ditutup karena pandemi virus corona.

"Saya pikir alih-alih membuat mereka bermain di jalan, saya bisa mengajari mereka," kata Reem El-Khouly, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 13 Februari 2021

Baca Juga: Jabat Wapres Dua Kali, Budiman Sudjatmiko Heran JK Tak Paham Perbedaan Kritik dan Provokasi

“Saya bangun di pagi hari, berdoa dan saya memanggil mereka untuk memulai kelas. Saya mengajari mereka bahasa Arab, matematika, agama, dan bahasa Inggris," ujar gadis kecil tersebut.

Khouly akan memulai pelajaran dengan menggunakan buku catatan saja, sebelum akhirnya dia diberi papan tulis dan kapur.

Perusahaan lokal di sekitar tempat tinggalnya, menyumbangkan untuknya papan tulis dan spidol untuk mengajar.

Baca Juga: Bayi Gajah Terjebak di Kubangan Lumpur Berhasil Diselamatkan Warga, BKSDA: Kondisinya Kritis

Salah seorang muridnya menceritakan, setelah sekolah mulai ditutup karena adanya pandemi, Reem El-Khouly mulai mengajari mereka belajar.

“Setelah sekolah ditutup, Reem mulai mengajar kami sehingga kami tidak melupakan apa yang kami pelajari di sekolah,” kata Mohamed Abdel Moneim, sembilan tahun yang menghadiri kelas.

Dia mengaku menyukai cara pengajaran dari guru kecilnya tersebut, menurutnya apa yang diajarkan oleh Reem El-Khouly mudah dimengerti.

Baca Juga: SBY Umpamakan Kritik seperti Obat dan Pujian seperti Gula: Pahit Namun Bisa Sembuhkan Sakit

“Saya suka Miss Reem karena saya sangat mengerti bahasa Arab, matematika dan bahasa Inggris karena pengajarannya," ujar Abdel Moneim.

Reem El-Khouly berharap, ketika dewasa nanti dia bisa menjadi guru matematika.

Dia menyampaikan bahwa pada awal mula, ibunya tidak memberikan semangat untuknya ketika mulai mengajar.

Baca Juga: Jenderal Suryo Prabowo Beri Tips Aman Memberi Kritik Agar Tak Ditangkap Polisi, Begini Katanya

Akan tetapi setelah melihat interaksi antara Reem dan para murid, ibunya mulai menyemangatinya.

“Awalnya ibu saya tidak menyemangati saya karena suara saya keras, tetapi dia menyemangati saya ketika dia melihat bagaimana siswa berinteraksi dengan saya dan mendapatkan manfaat, dan mengatakan kepada saya bahwa saya bisa melakukan ini selama saya suka," ujar Reem.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler