Mengulang Bencana 2011, Jepang Kembali Diguncang Gempa 7,2 Magnitudo dan Tsunami Satu Meter

20 Maret 2021, 20:13 WIB
Dokumentasi - Seorang staf perpustakaan mencoba merapikan buku - buku yang berjatuhan dari rak akibat gempa bumi kuat di Kota Iwaki di Iwaki, Prefektur Fukushima, Jepang 14 Februari 2021. /ANTARA/REUTERS /Issei Kato/pri/ANTARA

PR BEKASI - Lagi dan lagi, Jepang kembali dilanda gempa besar berkekuatan 7,2 magnitudo pada Pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Gempa terjadi pada pukul 18.26 waktu setempat dan menghantam wilayah yang pernah hancur akibat bencana pada 2011 silam.

Gempa Jepang 7,2 M itu melanda pantai Prefektur Miyagi ini menyebabkan tsunami setinggi 1 meter.

Dari laporan NHK, perusahaan Tohoku Electric Power yang berfokus pada pembangkit nuklir itu sedang dalam pemeriksaan.

Baca Juga: Bule Mualaf Viral Usai Berjualan Kebab demi Nafkahi Kebab , Kantor Imigrasi Lakukan Penyelidikan

Baca Juga: Ditemukan Tewas, Gajah Betina Mati Mengenaskan Usai Tertabrak Beberapa Kendaraan di Malaysia

Baca Juga: Anggap HRS Diperlakukan Tak Adil, Andi Arief: Ada Saatnya Mereka Tak Kuasa Lawan Batu Karang 

Perusahaan Tohoku Electric Power sedang memeriksa kondisi pembangkit listrik tersebut yang hancur karena gempa pada 2011.

Akibat gempa pada 2011 itu, Jepang mengalami krisis nuklir dan terpaksa evakuasi massal kepada warga setempat.

Dalam tayangan video yang diunggah NHK memperlihatkan keadaan sekitar seperti plakat yang diletakan menggantung di langit-langit bergerak dan bergoyang selama 30 detik akibat gempa.

Gempa itu sempat dirasakan sampai ke Tokyo, padahal jarak dari Tokyo sampai ke pusat gempa berkisar 400 km.

NHK mengimbau agar masyarakat menjauhi pantai tersebut.

Baca Juga: Heboh Pria Buktikan Sosok Kuntilanak Benar Melayang, Warganet: Cuma di +62 Hantu Gak Ada Harga Diri 

Seperti diketahui Jepang bagian Prefaktur Miyagi pernah dihantam tsunami usai dilanda gempa besar pada tahun 2011.

Gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan pada salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: NHK

Tags

Terkini

Terpopuler