Dua Gadis Indonesia Diserang secara Rasis di Philadelphia, Ditampar dan Dikutuk Sekelompok Gadis Kulit Putih

28 Maret 2021, 15:40 WIB
Ilustrasi: Dua warga keturunan Indonesia mendapat perlakuan rasisme di Philadelphia. /PIXABAY/Thisabled/

PR BEKASI - Di balik tabuhan drum dan simbal dan barongsai yang bermain, teriakan "Kami bukan virus dan "Bangga menjadi orang Asia" menggema di daerah Pecinan di Philadelphia, Amerika Serikat.

Ratusan orang berbaris dalam solidaritas dengan komunitas Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik, mereka memprotes kebencian anti-Asia yang menjalar di daerah tersebut.

Aktivis Sharlene Cubelo mengatakan bahwa acara itu merupakan upaya akar rumput. Di saat aktivis lokal dan anggota komunitas, teman, dan keluarga berkumpul setelah penembakan yang terjadi di tiga spa milik Asia di Atlanta.

Peristiwa itu terjadi ketika seorang pria kulit putih menembak dan membunuh delapan orang, termasuk enam wanita keturunan Asia.

Baca Juga: Polisi Terlapor Kasus Unlawful Killing Laskar FPI Meninggal, Refly Harun: Saya Speechless, Tidak Masuk Akal

Baca Juga: Jansen Sitindoan Berharap Aksi Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Tak Memakan Korban Selain Pelaku

Baca Juga: Tegur Kafe karena Setel Musik Bersuara Keras hingga Dini Hari, Pelaku Aniaya Korban hingga Jarinya Putus

Setelah penembakan dan satu tahun meningkatnya permusuhan dan kekerasan terhadap orang-orang Asia di Amerika, beberapa dari 120.000 penduduk Asia Philadelphia, terutama keturunan Asia Timur dan Tenggara, mengatakan bahwa mereka terguncang dan trauma.

Cubelo menyampaikan, sangat penting untuk menunjukkan solidaritas kepada orang-orang Asia di benua tersebut.

"Sangat penting untuk menunjukkan solidaritas, dan untuk menunjukkan kepada komunitas Asia-Amerika secara khusus bahwa kami ada di sini untuk mereka," kata Cubelo, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Philadelphia Inquirer pada Minggu, 28 Maret 2021.

Lebih lanjut, kasus rasialisme juga menimpa warga Indonesia yang tinggal di sana.

Para pendukung komunitas Indonesia di Philadelphia, telah menunjukkan rasa keprihatinan mereka.

Baca Juga: Ikut Demo Anti Kudeta, Kapten Tim Sepakbola Myanmar Junior Ini Ditembak Mati Junta Militer

Setelah dua orang gadis sekolah menengah ditampar dan dikutuk oleh sekelompok warga kulit putih.

Kejadian itu terjadi di saat mereka tengah menunggu kereta Broad Street Line arah selatan di stasiun Balai Kota SEPTA sekitar jam 8 malam pada Minggu lalu.

Para gadis yang masing-masing berusia 17 dan 18 tahun keturunan Indonesia, mengatakan kepada The Inquirer, bahwa mereka sedang duduk di bangku di peron kereta bahwa tanah.

Tiba-tiba sekelompok gadis kulit putih, sekitar empat orang, menghampiri mereka, dan dua di antaranya menampar wajah, satu lainnya mengutuk mereka.

Para gadis tersebut tidak ingin nama mereka dipublikasikan karena alasan keamanan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan 28 Maret – 3 April: Sagitarus, Capricorn, Aquaris, dan Pisces Hati-hati Soal Keuangan

Mereka percaya telah menjadi sasaran karena ras, karena gadis-gadis itu sebelumnya mendekati pria dan wanita keturunan Indonesia, dan tidak mendekati orang lain di platform yang berkulit putih, Hitam, dan Hispanik.

Seorang juru bicara SEPTA mengatakan insiden itu awalnya tidak dilaporkan ke polisi transit SEPTA atau Departemen Kepolisian Philadelphia.

Pihak berwenang pun saat ini tengah menyelidiki kejadian tersebut.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: inquirer

Tags

Terkini

Terpopuler