PR BEKASI – Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko tanggapi pernyataan mantan wakil presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) soal bagaimana caranya kritik pemerintah tanpa dipanggil polisi.
Budiman Sudjatmiko meminta Jusuf Kalla (JK) tidak rasis dan pro kekerasan.
Budiman Sudjatmiko menyampaikan kendati tidak pernah menjadi wakil presiden tapi dia mengaku dapat membedakan mana kritik dan provokasi.
Baca Juga: Joe Biden Mengaku Ditipu Donald Trump Soal Ketersediaan Suplai Vaksin Covid-19 di AS
“Jangan rasis dan pro kekerasan, pak. Saya tak pernah jadi Wapres 2 kali di era demokrasi tapi tahu beda kritik dan provokasi. Kenapa?” kata Budiman Sudjamitko dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @budimansudjatmiko, Sabtu, 13 Februari 2021.
Jgn rasis & pro kekerasan, pak.
Saya tak pernah jd Wapres 2 kali di era demokrasi tp tahu beda kritik & provokasi.
Kenapa?
Karena saya dulu kritikus & oposan (di luar & di dalam sistem). Bhw saya dulu ditangkap, bkn krn saya rasis tp rejimnya tak demokratis https://t.co/j68spm6BY2— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) February 13, 2021
Alasannya, kata mantan aktivis 98 ini karena dulu dirinya adalah kritikus dan oposan.
Budiman Sudjatmiko pun menjelaskan bahwa dulu dirinya ditangkap polisi bukan karena rasis tapi rezimnya tak demokratis.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Izinkan Belajar Tatap Muka untuk Wilayah dengan Kriteria Ini
“Karena saya dulu kritikus dan oposan (di luar dan di dalam sistem). Bahwa saya dulu ditangkap, bukan karena saya rasis tapi rejimnya tak demokratis,” ucap Budiman Sudjatmiko.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Twitter