Gegara Kendaraan Kontruksi Tergelincir ke Rel, Satu Kereta Api Alami Kecelakaan

3 April 2021, 14:49 WIB
Penumpang berjalan di samping kereta rusak yang tergelincir di terowongan di utara Hualien, Taiwan Jumat, 2 April 2021/ FTV melalui REUTERS /

PR BEKASI – Sedikitnya 50 orang tewas dan lebih dari 140 orang terluka setelah sebuah kereta api tergelincir dari rel di Taiwan pada Jumat, 2 April 2021, The Strain Times melaporkan.

Kereta api yang mengalami kecelakaan itu yakni 408 Taroko Express, membawa empat awak dan 492 penumpang, melakukan perjalanan dari Taipei ke Taitung.

Namun, kereta delapan gerbong itu tergelincir tepat setelah memasuki terowongan di daerah Hualien.

Administrasi Kereta Api Taiwan (TRA) mengatakan kereta itu menabrak kendaraan konstruksi yang tergelincir ke area rel di mulut terowongan.

Baca Juga: Gagal Operasi Plastik terhadap Seorang Aktris, Rumah Sakit Ini Didenda Rp100 Juta

Baca Juga: Asal Terapkan Prokes, MUI Sumsel Bolehkan Masyarakat Tarawih di Masjid Selama Ramadhan

Baca Juga: Akui Hendak Bersekutu dengan Tuyul demi Lunasi Utang 55 Juta, Perempuan Ini Malah Apes

Kecelakaan hari Jumat adalah kecelakaan kereta api paling mematikan di Taiwan sejak TRA memperkenalkan kereta ekspres terbatas, Tze-chiang, kategori kereta tercepatnya, pada tahun 1978.

Taroko Express adalah model kereta api Tze-chiang yang lebih baru.

Kecelakaan itu menyebabkan empat gerbong mengalami benturan hingga bengkok terlepas.

Menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional, beberapa jenazah penumpang tidak dalam keadaan utuh saat tim penyelamat tiba, yang menyebabkan kebingungan saat memperbarui jumlah korban tewas.

Operator kereta Yuan Chun-hsiu juga dinyatakan meninggal. Kematian warga asli Taichung berusia 33 tahun itu membuat keluarga dan rekan-rekannya terguncang.

TRA telah membentuk tim tanggap darurat untuk menangani kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Adanya Planet Alien 'Theia' yang Bersembunyi di Dalam Pusat Bumi

Pengemudi truk telah dibawa ke kantor polisi Hualien untuk diinterogasi, kata kepala Biro Kepolisian Kabupaten Hualien Tsai Ting-hsien pada Jumat sore.

Rem tangan truk itu diduga tidak terpasang dengan benar, kata pihak berwenang. TRA berencana menuntut kompensasi dari perusahaan pemilik truk.

"Siapa yang tahu truk itu akan meluncur ke rel 28 menit kemudian?" kata seorang karyawan bermarga Chang.

Ambulan diberangkatkan dari Hualien, Yilan dan New Taipei City untuk membantu mengevakuasi penumpang.

Korban tewas meningkat karena lebih banyak yang berhasil dievakuasi dari dalam gerbong kereta.

Sementara mereka yang tidak terluka membuka pintu keluar di bagian atas kereta dan melompat turun dengan bantuan petugas pemadam kebakaran.

Semua yang selamat dibantu keluar dari reruntuhan sebelum jam 7 malam.

Dewan Keselamatan Transportasi Taiwan sedang melakukan penyelidikan atas kecelakaan itu, tetapi mungkin perlu waktu antara tiga dan enam bulan sampai sebuah kesimpulan muncul ke permukaan.

"Bisa jadi rem tangan truk itu tidak aktif, atau rem tangan itu tidak berfungsi," kata Yang Hung-chih seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Sabtu, 3 April 2021.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, dijadwalkan mengunjungi korban yang terluka di rumah sakit Hualien pada Sabtu pagi.

Ia juga telah menyatakan kesedihannya atas banyaknya korban yang meninggal dunia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Asia One

Tags

Terkini

Terpopuler