PR BEKASI – Umumnya lowongan kerja menjanjinkan calon pekerja mendapatkan pendapatan tinggi beserta berbagai tunjangan untuk menyakinkan calon pekerja agar mau bergabung dengan perusahaan.
Namun, langkah ekstra untuk menarik calon pekerja dilakukan Coconut Palm Group, sebuah perusahaan yang berbasis di Kota Haikou, Hainan, China.
Perusahaan itu mengeklaim karyawan baru akan menerima mobil, rumah, pendapatan tinggi, dan dikejar oleh "gadis cantik atau pria tampan" setelah mereka mengikuti program pelatihan manajemen dan bergabung dengan perusahaan mereka.
Dalam iklan yang merekrut orang untuk bergabung dengan “manajer umum inkubasi sekolah dan wakil manajer umum” itu, perusahaan mengatakan mereka akan mempekerjakan 20 “siswa”, yang merupakan “trainee de facto” sebagai bagian dari sistem perawatan manajemennya.
Mereka mengeklaim bahwa "setelah menjadi muridnya", calon pekerja akan memiliki mobil, rumah, pendapatan tinggi, dan akan banyak dirayu oleh gadis cantik atau pria tampan.
Seorang juru bicara dari grup Coconut Palm mengatakan bahwa mereka membuat iklan pekerjaan tersebut dengan tujuan "mencari bakat dengan semangat", portal berita Red Star News melaporkan.
“Apa yang kami katakan di iklan itu benar. Ini bukan propaganda palsu, atau hype-up yang disengaja,” kata Jubir, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Minggu, 4 April 2021.
“Kami tidak perlu menarik perhatian orang. Ini adalah gaya propaganda yang selama ini ditegakkan oleh perusahaan kami," sambungnya.
Menurut iklan, pelamar kerja harus minimal pemegang gelar sarjana dan di bawah 28 tahun.
Dikatakan staf harus bekerja untuk perusahaan setidaknya selama 14 tahun untuk membuktikan kemampuan mereka sebelum dipertimbangkan untuk posisi manajer umum.
Pendapatan tahunan terperinci untuk karyawan tingkat awal ditampilkan dalam iklan, termasuk pendapatan 168.000 yuan sekitar Rp371 juta setahun untuk staf dengan gelar sarjana.
Selain itu, ada 252.000 yuan sekitar Rp557 juta untuk mereka dengan gelar master dan 336.000 yuan sekitar Rp803 juta (kurs Rp2.213) untuk pemegang gelar PhD.
Namun, bukannya mendapat perhatian dari calon pekerja iklan tersebut mendapat krtitik habis-habisan oleh publik China setelah iklan tersebut muncul minggu lalu.
Sehingga Otoritas pengawasan pasar China telah meluncurkan penyelidikan terhadap iklan rekrutmen kontroversial oleh produsen minuman tersebu.
Baca Juga: Sebut Banyak Lakukan Dugaan Pelanggaran Hukum, Uki Pertanyakan Mengapa Munarman Belum Ditangkap
Biro Pengawasan Pasar Provinsi Hainan mengatakan sedang menyelidiki perusahaan atas dugaan iklan ilegal, Hainan Daily melaporkan pada Rabu, 31 Maret 2021.
Pihak berwenang telah berbicara dengan manajemen grup, dengan menasihati mereka bahwa konten dalam iklan tersebut telah melanggar undang-undang periklanan, surat kabar tersebut melaporkan.***