Lontarkan Rasisme ke Pelajar Ras Asia, Universitas Harvard Tuai Kecaman hingga Kirimkan Permintaan Maaf

4 April 2021, 21:06 WIB
Patung John Harvard salah satu ikon dari Universitas Harvard. Pihak kampus menuai kontroversi saat tidak jujur soal asal mahasiswa dari Asia. /Pixabay

PR BEKASI - Universitas Harvard yang terkemuka menyampaikan permintaan maaf setelah membuat pernyataan kontroversial dalam salah satu situsnya.

Ironisnya, situs itu ditunjukkan sebagai halaman referensi menolak Anti-Rasisme Asia milik mereka.

Seperti dilansir Fox News, situs Konseling dan Kesehatan Mental (CAMHS) perguruan tinggi salah satu Ivy League sebelumnya menulis bahwa pelajar Asia mungkin tidak ingin menjadi ras mereka lagi setelah mengalami rasisme.

Selain itu, situs web tersebut juga mendorong para pelajar Asia untuk bertahan dan mengingat bahwa 'nenek moyang mereka kemungkinan besar mengalami kejadian yang serupa atau bahkan lebih buruk'.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Akan Kembali Salurkan Bansos UMKM, Teten Masduki Berikan Penjelasan

Baca Juga: Sempat Viral di TikTok Hingga Disebut 'Anak Sultan', Sisca Kohl Ternyata Memiliki Usaha Sendiri 

Lebih lanjut, halaman sumber anti-rasisme Asia juga menulis bahwa orang Asia di negara itu 'bertahan dengan mengakui keindahan dan kekuatan komunitas mereka'.

Selain itu, dituliskan juga untuk mendesak para pelajar Asia 'mencari atau menciptakan sastra, seni, film, pertunjukan, dan musik yang menonjolkan komunitas Anda secara positif '.

Sontak saja, hal itu memancing kecaman dari komunitas dan pelajar asal asia di Universitas Harvard. Salah satunya ditunjukkan oleh Mateo Wong melalui akun Twitter miliknya.

Apa? Tolong beritahu saya siapa yang menulis ‘Anda mungkin berharap bahwa Anda bukan orang Asia’ di halaman sumber daya kesehatan mental,” ucap Matteo Wong, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World of Buzz pada Minggu, 4 April 2021.

Mengapa menurut mereka itu akan membantu dan bagaimana memberi tahu saya hal ini dapat membantu saya merasakan "kebanggaan" sebagai ras asia,” sambungnya.

Baca Juga: Finalisasi Permenhub Tengah Dilakukan, Menhub: Kami Tetap konsisten Laksanakan Kebijakan Larangan Mudik 

Cuitan Wong mendapatkan lebih dari 55 ribu suka. Setelah menghadapi gelombang kritik, pihak Harvard pun telah mengganti bahasa di situs web dengan permintaan maaf.

CAMHS mengklarifikasi bahwa tujuan mereka hanya untuk mendukung semua siswa yang mengalami kesulitan dalam hidup mereka.

“Kami sangat menyesal bahwa beberapa konten yang baru-baru ini diposkan di situs web kami tidak hanya gagal dalam misi itu, tetapi juga menyebabkan lebih banyak tekanan di komunitas kami,” bunyi permintaan maaf dari Harvard.

“Kami bermaksud untuk memberikan dukungan yang berguna untuk komunitas Asia, Amerika Asia, dan Kepulauan Pasifik,” ucap permintaan maaf Harvard.

“Kami tahu (komunitas Asia) terluka sehubungan dengan kejadian baru-baru ini di sekitar kami, tetapi apa yang akhirnya kami poskan mencakup beberapa konten tidak sensitif dan tidak pantas yang kini telah kami hapus,” sambungnya.

Baca Juga: Arsenal Gigit Jari Dipecundangi Liverpool di Emirates Stadium, Mikel Arteta: Saat Ini Saya Syok!Baca Juga: Arsenal Gigit Jari Dipecundangi Liverpool di Emirates Stadium, Mikel Arteta: Saat Ini Saya Syok! 

Ini bukan pertama kalinya Universitas Harvard terlibat dalam kontroversi yang melibatkan ras.

Kembali pada tahun 2018, dekan penerimaan sekolah saat itu, William Fitzsimmons bersaksi di pengadilan bahwa sekolah Ivy League seperti Harvard menempatkan standar masuk yang berbeda pada pelamar berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti ras.

Terungkap bahwa orang Asia-Amerika harus mendapat skor setidaknya 250 poin lebih tinggi dalam ujian SAT mereka daripada aplikasi serupa lainnya dari ras lain di negara tersebut agar dapat dianggap masuk ke Harvard.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: World of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler