Jenazah Terakhir Terperangkap di Roda Kereta Seberat 15 Ton, Tim Penyelamat Taiwan Tetap Mencari Cara

5 April 2021, 20:49 WIB
Gerbong kereta yang rusak terlihat di lokasi tergelincirnya sebuah terowongan, Hualien Utara, Taiwan, Minggu, 4 April 2021. /Reuters

PR BEKASI - Tim penyelamat Taiwan masih berusaha pada Senin, 5 April 2021, untuk mengevakuasi jenazah terakhir penumpang dari puing-puing kecelakaan kereta api yang mematikan pekan lalu di Taiwan.

Dalam kecelakaan kereta cepat itu, 50 orang telah dipastikan tewas setelah kereta cepat yang membawa hampir 500 penumpang dan awak menabrak sebuah truk di dekat kota Hualien pada Jumat, 2 April 2021.

Tabrakan itu menyebabkannya kereta tergelincir dan ujung depannya rusak.

Insiden pada Jumat itu merupakan kecelakaan kereta api terburuk di pulau itu dalam tujuh dekade.

Baca Juga: Tak Ada Makanan Saat Resepsi Pernikahan, Pengakuan Korban Catering Nikah Bodong Viral di Internet

Baca Juga: Di Saat Pernikahan Atta-Aurel Tuai Sorotan, Cholil Nafis: Mengapa Artis Lebih Dihargai daripada Ustaz? 

Diketahui sebuh truk meluncur di jalanan miring dari lokasi bangunan menuju rel di luar terowongan tepat saat kereta akan memasuki terowongan.

Para pejabat mencurigai rem truk tidak dipasang dengan benar dan sedang menyelidiki pengelola kendaraan tersebut.

Departemen pemadam kebakaran Hualien mengatakan bahwa sisa mayat itu terperangkap di bawah bogie kereta atau sasis roda seberat 15 ton. Tidak ada detail tentang identitas penumpang.

“Penyelamatan itu sulit dan kami sedang mendiskusikan bagaimana mengatasi kesulitan ini,” kata pihak departemen seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin.

“Sehingga waktu yang dibutuhkan mungkin akan bertambah,” sambunganya.

Baca Juga: Tak Permasalahkan April Jasmine Joget TikTok, Ustaz Solmed: Tarian Dalam Pandangan Ulama Dibolehkan 

Menteri Transportasi Lin Chia-lung mengatakan pada Minggu malam, 4 April 2021 bahwa dia bertanggung jawab atas kecelakaan itu dan akan mundur setelah pekerjaan penyelamatan dan pemulihan awal selesai.

Sementara manajer lokasi konstruksi yang truknya tergelincir juga telah mendapatkan ganjaran.

Meski kini Lee Yi-hsiang telah dibebaskan dengan jaminan ia menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan kooperatif dengan pihak penyelidikan.

Para korban termasuk dua warga Amerika dan satu warga negara Prancis.

Pemerintah Taiwan telah menjanjikan kompensasi dan mengatakan akan melakukan apa saja untuk membantu para penyintas dan kerabat mereka, termasuk mengoordinasikan sumbangan publik.

Baca Juga: Aksi Nyeleneh Pendeta Ini Tuai Sorotan, Kentut di Wajah Jemaah yang Sakit dengan Alasan Penyembuhan Spiritual 

Bagian jalur yang rusak diperkirakan tidak akan dibuka kembali hingga paling cepat 20 April 2021.

Meskipun lalu lintas kereta api tetap berjalan biasa di jalur paralel yang melewati terowongan lain dan tidak terpengaruh oleh kecelakaan tersebut.

Kecelakaan itu diketahui terjadi pada awal akhir pekan yang panjang untuk Hari Penyapuan Makam tradisional di Taiwan.

Saat itu saat orang-orang Taiwan pulang ke kampung halaman untuk merawat kuburan keluarga.

Taiwan tidak memiliki batasan perjalanan domestik, karena pandemi Covid-19 terkendali dengan baik di sana, dengan hanya 40 kasus aktif di rumah sakit saat ini.

Sementara itu, kecelakaan kereta api terparah di Taiwan terjadi pada tahun 1948, ketika 64 orang diperkirakan tewas dalam kebakaran di transportasi kuda besi itu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler