Larang Lockdown tapi Tetap Kampanye Usai Covid-19 Menggila di India, Politisi Ini Pertanyakan Peran PM Modi

21 April 2021, 16:27 WIB
Ilustrasi lonjakan kasus Covid-19 di India.* /REUTERS/Amit Dave

PR BEKASI - Politisi sekaligus sekretaris Jenderal Partai Kongres untuk Uttar Pradesh Timur, Priyanka Gandhi Vadra mempertanyakan keputusan pemerintah India terkait penanganan pandemi Covid-19.

Vadra menilai keputusan pemerintah India yang enggan menerapkan lockdown dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di India patut dipertanyakan.

Seperti yang diketahui, India menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi kedua di dunia, dengan lebih dari 200.000 kasus baru setiap hari dalam enam hari terakhir.

Baca Juga: Para Menteri Tak Pernah Kerja Kecuali Prabowo, Natalius Pigai: Kerjanya Cuma Main Game dan Makan Gaji Buta

Kendati pernah memberlakukan lockdown pada awal pandemi, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meminta pemerintah negara bagian untuk menghindari penerapan lockdown.

Oleh karena itu, Vadra mempertanyakan strategi nyata dari pemerintah India dalam menangani lonjakan kasus Covid-19 tersebut.

"Dimana kepemimpinannya? Apa rencananya? Kenapa kita kekurangan fasilitas? Dana PM digunakan kemana?" tutur dia dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Zee News.

Baca Juga: Dirindukan Ibu Kandung, Betrand Peto: Bilang Kangen Setelah Jadi Artis, Waktu Masih Jualan Gak Diperhatiin

Menurutnya, para pemimpin politik dan tokoh-tokoh penting di negara tersebut sudah menyerukan aksi protes terhadap kebijakan yang dipilih PM Modi.

"Mengejutkan ketika negara menangis, PM Modi dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah tertawa dalam kampanye," katanya.

Vadra mengaku kecewa karena PM Modi lebih memilih melanjutkan kampanye politik ketimbang serius menangani pandemi Covid-19 yang kian memburuk.

Baca Juga: PDIP Sebut Konsep Anies Baswedan Milik Jokowi dan Sutiyoso, Christ Wamea Beri Jawaban Menohok

"Tanggapan pemerintah sangat mengecewakan. PM masih melanjutkan kampanye pemilihannya sementara orang-orang berjuang melawan gelombang terburuk Covid-19," katanya.

"Pada saat pemerintah harus fokus sepenuhnya dalam memerangi situasi bencana yang terjadi di sekitar kita, tampaknya tindakan nyata itu tidak ada," katanya.

Baca Juga: Selain Sri Mulyani dan Risma, Simak 18 Tokoh Perempuan Indonesia Paling Populer dan Vokal di Media Massa

Sebagai informasi, tercatat sebanyak 2.95.041 kasus terkonfirmasi Covid-19 di India per Rabu, 21 April 2021, dan 2.023 kematian dalam 24 jam terakhir.

Angka ini merupakan yang tertinggi sejak pandemi pertama kali melanda Negeri Taj Mahal tersebut.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Zee News

Tags

Terkini

Terpopuler