Ada Rencana Kembali ke Kerajaan, Pengamat: Setengah Masyarakat Inggris Tidak Suka Meghan Markle

28 April 2021, 20:51 WIB
Pengamat khawatirkan Meghan Markle akan mendapat cibiran dari masyarakat Inggris jika kembali ke hadapan publik kerajaan Inggris. /Mirror

PR BEKASI – Berbagai macam reaksi pro dan kontra muncul usai wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry dengan Oprah Winfrey pada Maret 2021.

Sejak wawancara tersebut, baik Harry maupun Meghan Markle tidak pernah lagi menampakkan wajah di hadapan publik.

Hingga akhirnya Pangeran Harry harus terbang ke Inggris untuk menghadiri pemakaman sang kakek, Pangeran Philip pada April 2021 kemarin.

Baca Juga: Menag Gus Yaqut Resmi Melarang Santri di Seluruh Indonesia untuk Melakukan Mudik Lebaran 2021 

Direncanakan, pada Juli 2021 mendatang, Pangeran Harry akan kembali ke Inggris untuk menghadiri pembukaan patung ibu kandungnya, Putri Diana di Istana Kensington.

Jika sebelumnya Pangeran Harry datang seorang diri ke Inggris, pada Juli mendatang, belum dapat dipastikan apakah Meghan Markle yang kini tengah mengandung anak kedua akan ikut hadir di acara tersebut.

Jika Meghan Markle hadir, maka hal itu akan menjadi kemunculan pertamanya di publik Inggris setelah wawancaranya dengan Oprah Winfrey.

Tetapi beberapa pengamat kerajaan mengkhawatirkan kondisi Meghan Markle, jika istri Harry tersebut kembali ke kerajaan Inggris.

Baca Juga: Transaksi Keuangan Jadi Lebih Mudah, Fintech dan Start-up Rasakan Manfaat Besar Kehadiran Mandiri API 

Mereka khawatir Meghan Markle akan mendapat banyak cemoohan dari masyarakat Inggris.

Berdasarkan pengamatan dari seorang komentator kerajaan, Dan Wootton mengatakan bahwa sejak wawancara tersebut, Meghan Markle menjadi sosok yang tidak digemari masyarakat Inggris.

“Ada kekhawatiran yang nyata bahwa dia (Meghan Markle) dapat dicemooh di sebuah acara yang dihadiri oleh anggota masyarakat mengingat ketidakpopulerannya saat ini di Inggris sebagai akibat dari wawancara Oprah,” tutur Wootton, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman Mirror.

Belum ada kepastian, apakah Meghan Markle akan menghadiri acara tersebut, yang sekaligus merupakan perayaan ulang tahun ke-60 Putri Diana pada 1 Juli.

Baca Juga: Terkejut Munarman Ditangkap Tiba-tiba, Politisi PKS: Tapi Densus 88 Punya Tugas Jaga Indonesia 

Namun dengan situasi kehamilan anak keduanya, pasti akan menjadi pertimbangan Meghan Markle untuk melakukan perjalanan pertamanya ke Inggris.

“Tapi tidak jelas apakah Meghan, yang sedang hamil tua anak kedua pasangan itu, akan terlibat dalam diskusi tersebut dan apakah dia akan mempertimbangkan untuk melakukan perjalanan pertamanya kembali ke London sejak mundurnya Meghan dan Harry dari kerajaan Inggris,” ujar Wootton.

Sedangkan berdasarkan hasil survei, salah satu lembaga survei ternama, YouGov, menunjukkan popularitas Harry dan Meghan di Inggris tetap rendah, sebelum dan sesudah wawancara mereka dengan Oprah.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Pemerintah Segera Naikkan Tarif di 29 Ruas Tol, Tersebar di Jawa dan Sumatra 

Sebelum wawancara, 48 persen orang tidak menyukai Harry, kemudian setelah wawancara, 49 persen atau setengah masyarakat Inggris tidak menyukai Harry, dan dua perlima sisanya menyukai Harry.

Sedangkan Meghan Markle, sebelum wawancara sekitar 31 persen masyarakat Inggris menyukai Meghan, kemudian setelah wawancara, hanya 29 persen orang yang menyukainya atau tiga dari sepuluh orang menyukai Meghan.

Artinya hampir setengah masyarakat Inggris tidak menyukai Meghan dan Harry baik sebelum dan sesudah wawancara mereka dengan Oprah ditayangkan.

Kemudian setelah wawancara, justru lebih banyak masyarakat Inggris yang tidak menyukai Meghan dan Harry.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler