Pasien Diabaikan hingga Meninggal, Mahasiswa WNI di India Ceritakan Situasi Tsunami Covid-19

1 Mei 2021, 06:23 WIB
Mohd. Agoes Aufiya mahasiswa WNI ceritakan situasi Covid-19 di India hingga ada pasien yang diabaikan hingga meninggal dunia. /Reuters

PR BEKASI - India mengalami ledakan kasus infeksi Covid-19, negara itu alami gelombang 2 Covid-19 tercatat kasus harian lebih dari 300 ribu.

Dari hal itu ada cerita pilu dari sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) kini berada di tengah gelombang besar tsunami Covid-19 yang tengah melanda India.

Mereka menjadi saksi mata dari ledakan kasus, masyarakat berebut rumah sakit, hingga korban Covid-19 bergelimpangan.

Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Kepulauan Seribu, Anies Baswedan Jadi Satu-satunya Gubernur yang Nginap di Pulau Sabira

Ia adalah seorang WNI yang merupakan mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU), bernama Mohd. Agoes Aufiya.

Agoes menjelaskan, berita-berita yang beredar seputar ledakan kasus Covid-19 di India adalah nyata.

Ia menyebut, dalam laporan 24 jam terakhir, India masih memecahkan rekor kasus Covid-19 dengan total pasien terkonfirmasi 379 ribu orang.

Baca Juga: Diprediksi Jatuh di Eropa Tengah Oktober Mendatang, NASA Lakukan Simulasi Tabrakan Asteroid 2021PDC

“Ketersediaan Covid-19 ICU bed rumah sakit yang ada di kota New Delhi untuk tempat tidur ICU dari 4.821 yang tersedia, yang sudah digunakan atau terpakai yaitu 4.803 sehingga hanya 18 tempat tidur ICU yang tersisa,” ujarnya dalam diskusi daring, Kamis, 29 April 2021.

Tak hanya itu Agoes mengatakan, tak sedikit pasien Covid-19yang sudah kritis tak kunjung mendapatkan penanganan rumah sakit sampai meninggal dunia.

“Memang banyak sekali warga India, terutama di kota New Delhi mencoba melakukan perawatan di rumah sakit ini sudah overload, tidak bisa menampung lagi,” ujar Agoes dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Humas Polri.

Baca Juga: Heran Munarman 'Digrebek' Densus 88 Dikatakan Tidak Sah, Kader PDIP: Itu Langkah Selamatkan Bangsa

“Sejauh ini kita memiliki grup Whatsapp yang dikelola Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi. Di sanalah kita berbagi informasi. Sebelumnya, KBRI sudah menerbitkan surat imbauan pada WNI di rumah dan menaati protokol kesehatan,” ujar Agoes.

Perihal kebutuhan logistik, Agoes merasa warga negara Indonesia yang saat ini ada di India dalam kebutuhan aman.

Baca Juga: Heran Munarman 'Digrebek' Densus 88 Dikatakan Tidak Sah, Kader PDIP: Itu Langkah Selamatkan Bangsa


Meski sedang lockdown dengan tenggat waktu 27 April-3 Mei, mereka masih diperbolehkan keluar rumah untuk membeli kebutuhan makanan di toko-toko dekat rumah asalkan menggunakan e-Pass atau izin tertentu diperkenankan pemerintah.

Cara lainnya, mereka bisa memesan makanan untuk diantar ke rumah.

“Sekarang (lockdown) diperpanjang 27 April-3 Mei. Sepertinya akan terus berlanjut jika kasus terus meningkat. Tidak semua orang bisa keluar dari rumah, hanya beberapa penting saja seperti membeli sembako, sayur-sayuran, buah-buahan. Kalau ingin keluar rumah harus menggunakan e-Pass atau izin tertentu diperkenankan pemerintah,” ungkapnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Humas Polri

Tags

Terkini

Terpopuler