PR BEKASI - Sebuah roket Long March 5B milik China diprediksi akan jatuh kembali ke bumi pada hari ini Minggu, 9 April 2021.
Kendati demikian, waktu spesifik terkait jatuhnya roket seberat 23 ton ini tidak dapat dipastikan.
Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The New York Times, sebuah organisasi nirlaba Aerospace Corporation tengah memantau roket Long March 5B tersebut.
Baca Juga: Heran Pidato Jokowi soal Bipang Ambawang Diributkan, Ali Ngabalin: Apa yang Salah?
Melalui akun Twitter resminya, Aerospace Corporation secara berkala menyampaikan informasi terbaru terkait roket tersebut.
Aerospace Corporation memprediksi bagian inti dari roket tersebut akan jatuh ke area tak berpenghuni di bumi.
Selain itu, roket ini diproyeksikan akan bergerak dengan kecepatan 18.000 mil per jam, dengan puing-puingnya diprediksi akan memecah dan berserakan hingga ribuan mil.
Sebagaimana diketahui, sekitar 70 persen permukaan bumi didominasi oleh wilayah perairan.
Berdasarkan cuitan dari Aerospace Croporation, roket ini diperkirakan akan masuk ke atmosfer Bumi pada Sabtu malam, sekitar pukul 03:02 UTC.
Jika akurat, roket ini akan melesat jatuh di Samudra Pasifik, sehingga kemungkinan risiko membahayakan manusia menjadi lebih kecil.
Baca Juga: Minta Manchester City Lupakan Laga Melawan Chelsea, Pep Guardiola: Kami Sedih karena Kami Kalah
Meski begitu, tak ada salahnya untuk terus waspada dan berjaga-jaga, mengingat para ahli sulit memastikan lokasi spesifik terkait jatuhnya roket tersebut.
"Tidak dapat ditentukan sampai beberapa jam setelah masuk ke bumi," kata Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) dikutip dari Reuters.
Ahli astrofisika dari Universitas Harvard, Jonathan McDowell, mengatakan bahwa puing-puing roket tersebut kemungkinan akan jatuh di Ivory Cost, dan merusak beberapa bangunan.
Baca Juga: Minta Manchester City Lupakan Laga Melawan Chelsea, Pep Guardiola: Kami Sedih karena Kami Kalah
Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin menuturkan bahwa sebagian besar komponen dalam roket tersebut kemungkinan akan terbakar saat masuk ke atmosfer bumi.
"Kemungkinan (jatuhnya roket) ini menyebabkan kerusakan di lapangan sangat rendah," katanya.
Sebagai informasi, roket Long March 5B milik China ini pertama kali diluncurkan dari Pulau Hainan pada 29 April 2021.***