Roket China Long March 5B Akhirnya Tak Jatuh ke Daratan, Diperkirakan 'Tenggelam' di Samudra Hindia

10 Mei 2021, 20:51 WIB
Roket Long March 5B milik China Diperkirakan telah jatuh di Samudera Hindia pada, Minggu, 9 Mei 2021 dan tidak menghantam bumi. /REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/REUTERS

PR BEKASI – Roket China Long March 5B dikabarkan telah jatuh di Samudra Hindia pada Minggu, 9 Mei 2021.

Sistem pelacak pada pukul 10.30 WIB telah mengonfirmasi bahwa puing-puing roket telah jatuh di suatu tempat di sebelah barat Maladewa di Samudra Hindia.

Pada 10.30 pagi WIB, pelacak telah mengonfirmasi bahwa puing-puing telah jatuh di suatu tempat di sebelah barat Maladewa di Samudra Hindia.

Baca Juga: Komedian Sapri 'Pantun' Meninggal Dunia setelah Jalani Operasi Penyumbatan Pembuluh Darah 

Roket China Long March 5B diperkirakan mendarat di daerah dengan koordinat 72,47 ° BT dan 2,65 ° LU, tepat di sebelah barat Maladewa di Samudra Hindia lapor Badan Antariksa Nasional China.

"Sebagian besar roket "dihancurkan" saat masuk kembali ke atmosfer," kata Badan Antariksa Nasional China seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin 10 Mei 2021.

Sebelumnya kabar Roket China Long March 5B meninggalkan Bumi pada 29 April 2021 yang diluncurkan dari pulau Hainan di China.

Baca Juga: Ustaz Tengku Zul Meninggal Usai Seminggu Berjuang Lawan Covid-19, Ferdinand: Masih Gak Percaya, Sadarlah Kawan 

Peluncuran tersebut adalah bagian pertama dari 11 bagian misi untuk membangun stasiun luar angkasa China sendiri di orbit Bumi.

Roket Long March 5B membawa modul Tianhe tak berawak sebagai muatannya, bagian pertama dari sekian banyak yang akan dibangun bersama di luar angkasa.

Ketika dipasang sebagai bagian dari stasiun luar angkasa permanen China, itu akan berfungsi sebagai tempat tinggal bagi astronot di masa depan.

Baca Juga: Penampakan Bola Api Misterius Hebohkan India, Diduga Roket Long March 5B Milik China 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri meyakinkan bahwa China sedang memantau perjalanan roket dengan sangat dekat dan sebagian besar pesawat ruang angkasa akan terbakar saat masuk kembali.

Setiap puing tampaknya akan mendarat di lautan internasional dan kemungkinan kerusakan terjadi di daratan dianggap sangat rendah.

Militer AS mengumumkan awal pekan ini bahwa roket itu akan dilacak oleh Komando Luar Angkasa AS, menyebutnya masuk kembali yang tidak terkendali.

Secara statistik, puing-puing tersebut kemungkinan besar akan jatuh ke lautan di suatu tempat karena 70% bumi tertutup oleh air.

Baca Juga: Buat Pernyataan Kontroversial Soal Babi dan Wayang, Begini Penjelasan Cak Nun 

Saat roket menembus dengan kecepatan hipersonik ke atmosfer Bumi, sebagian besar puing akan dengan cepat dibakar oleh panas yang dihasilkan dari masuknya kembali.

Namun roket Long March 5B China lainnya jatuh ke Bumi tahun lalu pada Mei 2020 dan beberapa bagian memang menghantam daratan hingga menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan di Pantai Gading.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler