PR BEKASI - Pengamat politik, Rocky Gerung meminta negara dan masyarakat mewaspadai upaya infiltrasi intelijen China di Indonesia. Kekhawatirannya tersebut muncul usai sebanyak 352 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China sejak 1 Mei 2021, berhasil masuk Indonesia.
Rocky Gerung meyakini bahwa TKA tersebut dikirim dari daratan China bukan hanya untuk meningkatkan roda perekonomian Indonesia. Dia percaya terdapat ambisi-ambisi lain.
Bahkan ambisi tersebut, kata Rocky Gerung, sudah tertanam di setiap warga China sejak terjadi revolusi Partai Komunis Tiongkok yang dipimpin oleh Deng Xiaoping pada kurun dasawarsa 70-an hingga 90-an.
Berhasil memimpin revolusi tersebut, Den Xiaoping pun sempat menjadi pemimpin tertinggi Republik Rakyat China.
"Kita tahu ini satu kesempatan untuk mengevaluasi hubungan politik kita dengan kekuatan China. Karena kalau TKA China itu masuk ke Indonesia, wilayah-wilayah yang potensial untuk menghasilkan keuntungan ekonomi pasti berkaitan dengan perintah ideologi," kata Rocky Gerung.
"Kan TKA China itu harus merangkap sebagai intelnya negara, itu tradisi di dalam negeri China yang bahkan sejak Den Xiaoping, itu sudah ditanamkan bahwa kita sembunyikan ambisi kita dan tunggu momen, itu doktrin dalam kebijakan politik luar negeri China," sambung Rocky Gerung.
Maka dari itu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 9 Mei 2021, Rocky Gerung mengingatkan bahwa TKA China yang datang itu bukan sekadar pekerja. Namun juga merupakan intelijen dari daratan China.
"Jadi selalu orang yang masuk bukan sekadar TKA, tapi juga intelijen, pengusaha China pasti menjadi intelijen negara," katanya.