"Karena bank China itu kan mensponsori habis-habisan pembangunan di negara-negara seperti Arab dan Afrika dengan maksud geopolitik," kata Rocky Gerung menambahkan.
Jadi sekali lagi, kata Rocky Gerung, Indonesia wajib mengetahui bahwa investasi China itu selalu berkaitan dengan investasi dalam kerangka strategi geopolitik.
Geopolitik adalah hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional. Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah.
Rocky Gerung menegaskan bahwa negara seperti China yang kemampuan ekonominya sudah tinggi, negara tersebut akan tumbuh ke arah dorongan dan hasrat politik.
"Kita baca dalam dua sampai tiga tahun terakhir kan studi tentang gelagat politik China itu sudah dibahas di pusat-pusat studi Internasional dan rumusnya selalu sama, kalau sebuah negara itu kelebihan kemampuan ekonomi maka dia akan tumbuh menjadi ambisi politik," ucapnya.
"Jadi pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan ambisi politik, apalagi China yang punya doktrin OBOR (One Belt One Road), yang ratusan atau ribuan tahun lalu pernah menguasai dunia dan dia ingin kembalikan hal tersebut," kata Rocky Gerung menambahkan.
OBOR merupakan sebuah kebijakan inovatif pemerintahan China untuk membangun jalur perdagangan dan ekonomi baru yang menghubungkan Asia hingga Eropa.
Nah karena hal tersebut, menurutnya, China sering dianggap sudah menjadi negara superpower, padahal belum. China, kata Rocky Gerung, masih menjadi negara junior superpower yang menunggu momentum.