Update Terkini Palestina-Israel, Unicef Minta Segera Hentikan Konflik Lantaran Korban Jiwa Sudah Capai 40 Anak

17 Mei 2021, 08:12 WIB
Update Terkini Palestina-Israel, Unicef Minta Segera Hentikan Konflik Lantaran Korban Jiwa Sudah Capai 40 Anak /Pixabay/HosnySalah


PR BEKASI - Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Ted Chaiban meminta Israel dan Palestina segera mengakhiri konflik dan pertempuran.

Pasalnya akibat konflik antara Israel-Palestina tersebut banyak memakan korban jiwa dari kalangan warga sipil dan anak-anak.

"Skala kekerasannya sangat besar. Anak-anak menanggung beban dari eskalasi ini," ujar Chaiban dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unicef.org Minggu, 16 Mei 2021.

Ted Chaiban melaporkan bahwa sejak 10 Mei 2021, setidaknya sudah ada 40 anak di Gaza yang tewas.

Baca Juga: Hanya Miliki 37 Dokter, Bhutan Berhasil Vaksinasi 469.664 orang dalam Waktu 9 Hari Tuai Pujian dari UNICEF

Korban yang tewas mulai dari usia enam bulan hingga 17 tahun, dengan lebih dari setengah di bawah 10 tahun. Dua anak di Israel, termasuk seorang yang berusia enam tahun.

Direktur Regional UNICEF mengatakan bahwa semua pihak perlu mundur dari Palestina maupun Israel dan segera mengakhiri kekerasan

"Semua pihak perlu mundur dan mengakhiri kekerasan. Semua pihak memiliki kewajiban untuk melindungi warga sipil, terutama anak-anak, dan memfasilitasi akses kemanusiaan. Pemicu yang mendasari kekerasan ini tidak akan diselesaikan melalui kekerasan lebih lanjut," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa lebih dari 1.000 orang di Gaza dilaporkan terluka, beberapa mengalami luka parah, termasuk sebagian besar dari mereka adalah kalangan anak-anak.

Baca Juga: UNICEF Perkirakan 12.336 Bayi Akan Lahir di Indonesia pada Tahun Baru 2021

Dalam sepekan terakhir, di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, seorang anak berusia 16 tahun tewas dan sedikitnya 54 anak Palestina dilaporkan terluka, 26 anak lainnya telah ditangkap. Kebanyakan sudah dibebaskan," katanya.

Selain itu, 35 sekolah di Gaza dilaporkan rusak dan sedikitnya 29 sekolah menjadi tempat penampungan sementara bagi keluarga yang mengungsi dari rumah akibat kekerasan berat.

UNICEF mengatakan sebanyak 10.000 orang mengungsi, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak. Tiga sekolah di Israel telah rusak, menurut laporan yang diterima oleh badan PBB tersebut.

Hari ini Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bahas konflik Palestina-Israel.

Baca Juga: Upayakan Vaksin Covid-19 dengan Harga Terjangkau, Pemerintah Indonesia Gandeng UNICEF

Dikutip dari UN News, Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada hari Minggu besok untuk membahas krisis yang sedang berlangsung di Palestina.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Guterres dijadwalkan akan berbicara kepada para duta besar, yang juga akan diberi pengarahan oleh Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland.

Dalam postingannya di Twitter pada hari Sabtu 15 Mei 2021, Wennesland mengatakan dia terkejut dengan 'insiden mengerikan' di kamp Al-Shati, dan berduka atas semua nyawa muda yang hilang sejauh ini dalam kekerasan tersebut.

Dia menyerukan diakhirinya permusuhan, dengan mengatakan "Anak-anak tidak boleh menjadi sasaran kekerasan atau disakiti," ujarnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: UNICEF

Tags

Terkini

Terpopuler