Arab Saudi Kecam Serangan Israel terhadap Palestina: Yerusalem Timur adalah Tanah Palestina

17 Mei 2021, 16:44 WIB
Arab Saudi sebut serangan Israel terhadap Palestina adalah pelanggaran yang mencolok. /Suhaib Salem/REUTERS

PR BEKASI - Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menyebut Israel melakukan pelanggaran mencolok terhadap Palestina.

Kecaman itu dikatakan Pangeran Faisal saat memberikan pidato pembuka dalam pertemuan darurat dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar secara virtual pada Senin, 17 Mei 2021.

"Israel melakukan pelanggaran mencolok terhadap Palestina. Kami mengecam pengambilalihan rumah-rumah warga Palestina di Yerusalem," kata Pangeran Faisal dalam pidatonya.

Baca Juga: Pria Penghina Palestina Ditangkap Polisi, Haris Pertama: Harusnya Abu Janda yang Ditahan

"Yerusalem Timur adalah tanah Palestina, sehingga kami tidak menerima tindakan yang membahayakannya," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arab News.

Pangeran Faisal juga meminta 'komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dalam menghadapi pelanggaran Israel'.

"Komunitas internasional harus segera turun tangan untuk mengakhiri praktik-praktik Israel," ujarnya.

Baca Juga: Konflik Israel-Palestina, Muhammadiyah Minta Dunia Internasional dan PBB Jangan Diam dan Ambil Langkah Tegas

Sementara OKI dalam pernyataannya juga dengan tegas mengecam keras apa yang disebut sebagai 'agresi brutal Israel' terhadap rakyat Palestina.

OKI menyerukan penghentian segera serangan terhadap warga sipil, dengan menyebutnya sebagai 'pelanggaran hukum internasional dan resolusi PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa)'.

OKI menganggap Israel bertanggung jawab sepenuhnya atas memburuknya situasi yang dipicu oleh kejahatan sistematisnya terhadap warga Palestina di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, khususnya, serangan militer barbar secara ekstensif di Jalur Gaza.

Baca Juga: Pekerja Dermaga Pro-Palestina di Italia Hadang Kontainer Pengirim Senjata untuk Israel

Dalam pernyataannya, Menlu Saudi juga mengecam pelanggaran kesucian tempat-tempat suci Islam dan penggusuran 'paksa' warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem Timur.

Dia menyerukan komunitas internasional untuk melakukan tanggung jawab dalam mengakhiri 'eskalasi berbahaya', untuk bertindak segera dalam menghentikan operasi militer dan membangkitkan kembali perundingan damai yang didasarkan solusi dua negara.

Baca Juga: Ketua Hamas Berulang Kali Peringatkan Israel untuk Tidak Menyentuh Masdid Al-Aqsa

para Menteri Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dalam rapat darurat yang dihadiri 57 negara anggota OKI menyerukan gencatan senjata dan menekankan pentingnya menjaga identitas Yerusalem, yang menjadi lokasi tempat suci bagi umat Yahudi, Islam dan Kristen.

"Deeskalasi dan tindakan menahan diri level tertinggi sangat penting untuk menghindari membawa kawasan ke level instabilitas baru," kata Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional UEA, Reem Al-Hashimy.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler