Antony Blinken Kunjungi Mahmoud Abbas, AS Janjikan Bantuan 75 Juta Dolar

27 Mei 2021, 08:07 WIB
Menlu AS, Antony Blinken kunjgi Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk bicarakan soal gencatan senjata dan batuan rekonstruksi. /Reuters/Majdi Mohammed/Pool

 

PR BEKASI - Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken mengunjungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Rahmallah, untuk membicarakan kelanjutan gencatan senjata dan bantuan rekonstruksi di Gaza.

Antony Blinken mengatakan bahwa Washington akan berusaha memberikan 75 juta dolar atau lebih dari Rp1 triliun dalam pembangunan dan bantuan ekonomi kepada Palestina.

AS juga menjanjikan 5.5 juta dolar atau lebih dari Rp78 miliar dalam bantuan bencana untuk Gaza dan sekitar 32 juta dolar arau lebih dari Rp400 miliar dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

"Amerika Serikat akan memberi tahu Kongres tentang niat kami untuk memberikan 75 juta dolar dalam pembangunan tambahan dan bantuan ekonomi kepada Palestina pada tahun 2021," kata Blinken, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Al Jazeera pada Kamis, 27 Mei 2021.

Baca Juga: Gembira Blokir di Era Donald Trump Resmi Dicabut, Xiaomi Ajak Warga AS Miliki Saham di Perusahaannya

Selain itu, Menlu juga mengatakan bahwa AS berusaha untuk membangun perjanjian gencatan senjata Israel-Palestina.

“Kami menyambut baik gencatan senjata yang terus berlanjut, tapi itu tidak cukup, kita harus membangun gencatan senjata dan mencoba untuk bergerak ke arah yang benar-benar positif," ucap Blinken.

Sementara itu, hubungan antara Palestina dan AS sebagian besar terputus setelah mantan Presiden Donald Trump memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018.

Hal itu menyebabkan banyak kecaman oleh warga Palestina dan pengamat internasional.

Baca Juga: Tak Terima Dituduh Terorisme oleh AS, Kuba Sebut Joe Biden Lanjutkan Kebijakan Donald Trump

Antony Blinken juga kemudian mengumumkan bahwa AS akan membuka kembali Konsulat Jenderal di Yerusalem.

Sementara itu, Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pihaknya berharap di masa depan akan ada banyak kegiatan diplomatik dengan AS untuk mencapai solusi yang komprehensif, adil, dan penuh.

Kemudian Antony Blinken juga mengatakan bahwa resolusi yang adil dan tahan lama antara Israel dan Palestina pada akhirnya membutuhkan dua negara.

Dia menambahkan bahwa AS dengan tegas menentang setiap tindakan yang mengancam lebih banyak tindakan kekerasan.

Baca Juga: 37 Persen Anak Muda Yahudi di AS Dukung Palestina, Sebut Negaranya Terlalu Dukung Israel

"Apakah itu kegiatan pemukiman, apakah itu pembongkaran rumah, pencaplokan wilayah, hasutan untuk melakukan kekerasan, kompensasi bagi individu di penjara atas tindakan terorisme," ujarnya.

Blinken juga berjanji bahwa AS akan bekerja dengan memastikan bantuan internasional untuk membangun kembali Gaza tidak akan menguntungkan Hamas.

“Kami akan bekerja sama dengan mitra kami secara erat, dengan semua, untuk memastikan bahwa Hamas tidak mendapat manfaat dari bantuan rekonstruksi,” ucap Blinken.

Sementara itu, Netanyahu berterima kasih kepada AS karena dengan tegas mendukung hak Israel untuk membela diri selama eskalasi, dengan tanggapan yang sangat kuat jika Hamas melanggar gencatan senjata.

Baik Blinken dan Netanyahu memuji komitmen AS untuk mengisi kembali sistem pertahanan udara Iron Dome Israel setelah pertempuran itu.

Sedangkan beberapa anggota parlemen AS menentang keputusan tersebut dan ingin membatasi bantuan militer dan penjualan senjata ke Israel.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler