Kepala Prasarana di Malaysia Dipecat, Sebut Kecelakaan LRT Karena Kereta 'Berciuman'

27 Mei 2021, 11:46 WIB
Kepala Operator Transportasi di Malaysia dipecat lantaran sebut kecelakaan LRT karena dua kereta berciuman pada Senin, 24 Mei 2021. /Twitter/bernama


PR BEKASI - Warga Malaysia digegerkan dengan insiden kecelakaan LRT yang terjadi pada Senin, 24 Mei 2021 kemarin.

Atas insiden kecelakaan tersebut, Kementerian Keuangan Malaysia memecat Kepala Prasarana Malaysia yang merupakan operator transportasi publik di Malaysia.

Hal itu pun sontak mengejutkan warga Malaysia pasalnya pejabat yang bersangkutan membuat candaan soal kecelakaan LRT tersebut.

"Kontrak pejabat bersangkutan telah diakhiri, efektif saat ini juga," ujar Menteri Keuangan Malaysia, Tengku Zafrul Abdul Aziz, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 27 Mei 2021.

Baca Juga: Pesawat Intai Israel Lintasi Wilayah Putrajaya, Analis Pertahanan Malaysia Akui Timbulkan Pertanyaan

Seperti diketahui bahwa ada dua kereta LRT Malaysia yang dilaporkan bertabrakan ketika tengah melintas di jalur bawah tanah KLCC.

Dalam insiden kecelakaan itu tidak ada korban jiwa. Akan tetapi, sebanyak 213 penumpang mengalami cedera, diantaranya ada 64 penumpang dilaporkan mengalami kondisi serius hingga harus dirawat di rumah sakit.

Sementara, hasil investigasi sejauh ini menyatakan bahwa kecelakaan disebabkan kelalaian masinis yang salah mengambil jalur.

Kereta LRT TR40 yang seharusnya mengambil jalur selatan menuju stasiun Dang Wangi malah mengambil jalur ke utara.

Baca Juga: Pesawat Intelijen Israel Tertangkap Basah Terbang di Wilayah Udaranya, Malaysia Akan Diserang?

Dalam perjalanannya, kereta yang tidak membawa penumpang itu menghantam kereta LRT TR81 yang datang dari jalur sebaliknya.

Sehari setelah kecelakaan, Kepala Prasarana Malaysia, Tajuddin Abdul Rahman, menggelar jumpa pers soal insiden kecelakaan tersebut.

Di sela-sela jumpa pers, ia membuat candaan yang mengatakan bahwa kedua kereta LRT, TR40 dan TR81, kecelakaan karena 'berciuman'.

"Normal...dua kereta yang sedang jalan bareng. Mereka mencium satu sama lain," kata Tajuddin yang dikabarkan tertawa ketika mengucapkan candaannya itu.

Baca Juga: Coca-Cola Desak Warga Malaysia Berhenti Boikot Mereknya Agar Selamatkan Karyawan Lokal

Candaan Tajuddin tersebut menuai kritik dari sejumlah pihak termasuk warganet.

Tajuddin yang merupakan anggota parlemen itu dinilai telah bersikap tidak sensitif terhadap keluarga korban dalam kecelakaan kereta tersebut.

Kritik itu berlanjut hingga ke petisi online yang memintanya didepak dari Prasarana Malaysia. 

Naun, hingga saat ini Tajuddin enggan untuk berkomentar soal petisi dan status jabatannya sebagai Kepala Prasarana.

Sementara itu, investigasi kecelakaan kereta di Malaysia yang disebut sebagai kecelakaan terparah dalam 23 tahun terakhir masih berlanjut.

Selanjutnya, warganet menyayangkan insiden kecelakaan itu bisa terjadi yang dinilai akibat kelalaian.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler