PM Malaysia dan Para Menteri Lakukan Langkah Solidaritas, Sepakat Tak Akan Ambil Gaji Selama 3 Bulan

1 Juni 2021, 18:58 WIB
PM Malaysia, Muhyiddin Yassin dan para Menteri sepakat tak akan ambil gaji selama 3 bulan sebagai langkah solidaritas atas dampak Covid-19. /Instagram.com/@muhyiddinyassin_official Verified

 

PR BEKASI - Lonjakan kasus positif Covid-19 di Malaysia tengah menjadi sorotan.

Seperti diketahui bahwa mulai pada Selasa, 1 Juni 2021 Malaysia kembali menerapkan kebijakan lockdown selama dua pekan kedepan.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa dirinya dan seluruh menterinya tidak akan menerima gaji selama tiga bulan.

Hal tersebut ia lakukan sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Malaysia yang kembali mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Kemenkes Malaysia Laporkan Lebih dari 80.000 Anak Positif Covid-19, Lockdown Diterapkan Mulai Besok

"Gaji akan disalurkan ke Dana Perwalian Bantuan Bencana Nasional," kata Muhyiddin dalam pidato khusus untuk mengumumkan bantuan keuangan pemerintah.

"Ini mengacu pada upaya untuk mengoptimalkan tenaga kesehatan secara keseluruhan dan peran garis depan di lapangan, serta orang Malaysia yang membantu memutus rantai infeksi Covid-19," kata Muhyiddin, melanjutkan.

Malaysia saat ini tengah menghadapi gelombang ketiga Covid-19.

Pemerintah pusat Malaysia pun memberlakukan karantina wilayah atau lockdown total selama dua pekan mulai hari ini.

Baca Juga: Malaysia Terapkan Lockdown Total Mulai 1 Juni, Semua Mal Dilarang Buka

“Keputusan untuk menerapkan lockdown merupakan tindakan yang sulit tetapi perlu," ucap Muhyiddin, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Today Online pada Selasa, 1 Juni 2021.

Tak hanya itu, Muhyiddin juga mendesak agar semua orang di Malaysia untuk tinggal di rumah dan mematuhi protokol kesehatan setiap saat.

"Saya berdoa semoga pandemi yang melanda negara dan dunia ini segera berakhir," katanya.

Diketahui bahwa Malaysia mencatat ada 7.105 kasus Covid-19 baru hari ini.

Baca Juga: Perparah Infeksi Covid-19 di Malaysia, Ahli: Pandemi Ini Waktu yang Tepat untuk Anda Berhenti Merokok!

Diantaranya yakni Selangor sebagai negara bagian dengan jumlah kasus tertinggi di angka 2.068 kasus.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa kasus baru tersebut menjadikan total kasus Covid-19 kumulatif di negara itu menjadi 579.462.

Hingga artikel berita ini ditulis, kondisi lockdown di Malaysia dilaporkan kondusif.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Today Online

Tags

Terkini

Terpopuler