Pemerintah Nigeria Blokir Twitter, AS Akhirnya Buka Suara

11 Juni 2021, 18:49 WIB
Ilustrasi Logo Twitter. Pemerintah Nigeria blokir Twitter akibat cuitan Presiden Muhammadu Buhari dinilai kasar, AS akhirnya buka suara menanggapi hal tersebut. /Unsplash

 

PR BEKASI - Pemerintah Nigeria telah memblokir penggunaan media sosial Twitter pada beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, pemerintah Nigeria juga mengancam warganya yang kedapatan nekat mengakses Twitter secara ilegal.

Hal tersebut akhirnya ditanggapi oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

"Membatasi kemampuan warga Nigeria untuk melaporkan, mengumpulkan, dan membagikan opini serta informasi tidak memiliki tempat dalam demokrasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 10 Juni 2021.

Baca Juga: Pemerintah Nigeria Ancam Bakal Perkarakan Warga yang Nekat Gunakan VPN Demi Mengakses Twitter

Price melanjutkan bahwa langkah Nigeria melarang perusahaan media seperti televisi dan radio untuk tidak menggunakan Twitter adalah mengkhawatirkan.

Sebab, lanjutnya, Twitter sudah menjadi bagian penting dari tugas media sehari-hari.

Meski mengecam tindakan Nigeria, Ned Price tidak memberikan sinyal atau indikasi perihal kemungkinan aksi tegas dari AS perihal isu tersebut.

Seperti diketahui bahwa warga Nigeria masih ada yang nekat mengakses Twitter dengan menggunakan VPN.

Baca Juga: Gara-gara Hapus Cuitan Presiden, Pemblokiran Twitter di Nigeria Diumumkan Lewat Twitter

Sebagaian dari mereka dinilai tidak peduli terhadap ancaman pemerintah Nigeria.

Diberitakan sebelumnya, pemblokiran Twitter di Nigeria berawal dari penghapusan cuitan Presiden Muhammadu Buhari yang dianggap kasar.

Sementara itu, pada Selasa kemarin, Buhari pun mengancam akan menyerang oposisi-oposisi di tenggara Nigeria yang ia anggap sudah keterlaluan.

Tak hahya itu, ia bahkan menyamakan situasi itu dengan Perang Saudara Nigeria - Biafra. Selanjutnya, cuitan itu sudah dihapus oleh Buhari.

Baca Juga: Orang tua di Nigeria Desak Upaya Penyelamatan, Puluhan Anak Jadi Korban Penculikan Kelompok Bersenjata

Namun, pra penghapusan, banyak warga Nigeria melaporkan cuitan Buhari dengan tuduhan "tindakan semena-mena".

Twitter merespon hal tersebut dengan penghapusan yang kemudian direspon balik oleh Nigeria dengan pemblokiran.

Warga tak menyerah begitu saja. Mereka yang mampu berlangganan VPN langsung menggunakan layanan itu untuk kembali mengakses Twitter.

Tak menyerah, administrasi Buhari mengancam bakal memperkarakan siapapun yang mengakali pemblokiran oleh pemerintah.

Per berita ini ditulis, Twitter berkata tengah mengupayakan pemulihan akses bagi warga Nigeria.

Adapun mereka ikut menganggap pemblokiran itu mengakhawatirkan, apalagi tidak diikuti dasar yang jelas.

Hingga saat ini belum ada pembicaraan secara resmi baik dari pihak Twitter maupun pemerintah AS dengan pemerintah Nigeria terkait hal tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler