Usai Perang Lawan Israel, Warga Palestina Lebih Percaya Hamas yang Pantas Jadi Pemimpin daripada Fatah

16 Juni 2021, 17:30 WIB
Jajak pendapat mengatakan dukungan warga Palestina pada Hamas meningkat dibanding dukungan untuk Fatah. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PR BEKASI - Media Israel menyebut dukungan yang diberikan pada Hamas telah meningkat secara drasatis pada Rabu, 16 Juni 2021.

Sementara itu, berbanding dengan Hamas, dukungan untuk Fatah yang berkuasa Presiden Otoritas Mahmoud Abbas turun secara signifikan.

Dikatakan mayoritas warga Palestina berpikir kalau Hamas lebih pantas mewakili dan memimpin mereka, sebagian kecilnya lebih condong ke Fatah.

Baca Juga: Naftali Bennet Resmi Jadi PM Israel, Hamas: Tak Mengubah Pandangan Kami Soal Entitas Zionis

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Jerussalem Post, pernyataan tersebut berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina yang berbasis di Ramallah.

Jajak pendapat menunjukkan ada 77 persen warga Palestina yang percaya Hamas merupakan pemenang dalam perang terakhir melawan Israel.

Selain itu, 65 persen berpikir bahwa Hamas telah mencapai tujuan yang dinyatakan di balik penembakan roket ke Israel.

Baca Juga: Sosok Perdana Menteri Baru Israel, Benjamin Netanyahu Jadi Oposisi dan Respons Hamas

Yakni untuk menghentikan penggusuran sejumlah keluarga Arab dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur dan mengakhiri 'pembatasan' Israel terhadap akses Muslim ke kompleks Masjid Al Aqsa di Tempel Mount.

Jajak pendapat mencakup 1.200 warga Palestina dan memiliki margin error tiga persen, dan dilakukan antara 9 dan 12 Juni.

Hasil penelitian menunjukkan 72 persen berpikir keputusan Hamas meluncurkan roket ke kota-kota Israel demi membela Yerusalem dan Masjid al-Aqsa.

Baca Juga: Perkuat Gencatan Senjata dengan Israel, Pemimpin Hamas Kunjungi Mesir

Sementara hanya 9 persen yang mengatakan, mereka yakin serangan datang sebagai protes atas pembatalan pemilihan umum Palestina.

Dilaporkan juga, jika pemilihan Presiden Palestina baru diadakan hari itu, maka pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan mendapatkan 59 persen suara, dibanding dengan 27 persen untuk Abbas.

Jika persaingan antara pemimpin Fatah yang dipenjara Marwan Barghouti dan Haniyeh, Barghouti akan menerima 51 persen suara, sedangkan pemimpin Hamas akan mendapatkan 26 persen.

Baca Juga: Hamas Rilis Rekaman Audio, Diduga Suara dari Mantan Tentara Israel yang Ditahan

Dikemukakan pula, Hamas juga akan menang dalam pemilihan parlemen. Lebih dari 40 persen menyebut akan memberikan suara pada Hamas, dibanding 30 persen ke Fatah.

Dua pertiga dari publik Palestina percaya bahwa Abbas menunda pemilihan parlemen dan presiden karena dia khawatir tentang hasilnya.

Sementara 25 persen berpikir dia menundanya karena Israel menolak untuk mengizinkan pemungutan suara berlangsung di Yerusalem timur.

Baca Juga: ICRC Tawarkan Mediasi Pertukaran Antara Tahanan Israel dan Hamas

Enam puluh lima persen responden mengatakan mereka menentang keputusan Abbas, yang diambil April lalu. Jajak pendapat juga menemukan bahwa 58 persen responden menentang solusi dua negara.

Mayoritas 61 persen percaya bahwa solusi dua negara tidak lagi praktis atau layak karena perluasan pemukiman di Tepi Barat.

Selain itu, 67 persen responden mengatakan bahwa peluang pembentukan negara Palestina dalam lima tahun ke depan sangat tipis atau tidak ada sama sekali.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Jerussalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler