WHO Sebut Varian Delta Covid-19 dari India Akan Jadi Varian Dominan

19 Juni 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi. Organisasi kesehatan dunia, WHO menyebutkan bahwa varian Delta Covid-19 dari India adalah varian dominan. /NDTV.COM


PR BEKASI - India sempat mengalami gelombang pandemi Covid-19 pada beberapa waktu lalu.

Sementara itu, varian Delta Covid-19 dari India disebut telah menyebar ke seluruh dunia.

Kepala Penelitian WHO, Soumya Swaminathan mengungkapkan hal tersebut.

Soumya Swaminathan menyampaikan hal itu berdasarkan laporan peningkatan kasus varian Delta di berbagai negara.

Baca Juga: Benda Logam Menempel di Badan Setelah Disuntik, Banyak Warga India Percaya Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet

Beberapa negara yang dimaksud di antaranya adalah Inggris, Jerman, dan Rusia.

"Varian Delta dalam proses menjadi varian yang dominan di level global karena mudah menyebar," kata Soumya Swaminathan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Sabtu, 19 Juni 2021.

Tak hanya itu, ternyata pernyataan Swaminathan didukung oleh CureVac, perusahaan farmasi asal Jerman, yang vaksinnya gagal lolos uji klinis WHO.

Menurut laporan CureVac, setidaknya ada 13 varian Covid-19 yang mereka temukan selama penelitian.

Baca Juga: Viral Bayi Dibuang di Sungai Gangga, India Hadapi Lonjakan Anak Yatim Piatu dan Terlantar Akibat Covid-19

Dari ke-13 varian Covid-19 itu, varian Delta dinilai sebagai yang paling mudah menyebar.

Selanjutnya, Kepala Program Gawat Darurat WHO, Mike Ryan, memberikan pernyataan senada soal varian Delta.

Menurutnya, tren peningkatan varian Delta sangat mengkhawatirkan. Di sisi lain, kata ia, hal itu menunjukkan realita bahwa apa yang dihadapi dunia bukan satu atau dua varian Covid-19-19, tapi lebih.

"Realita yang harus kita hadapi adalah di era multi-varian, dengan kemampuan penyebaran yang meningkat, kita masih meninggalkan sejumlah kelompok penduduk tanpa vaksin COVID-19," kata Ryan, menegaskan.

Baca Juga: Geger Vaksin Covid-19 Disebut Mengandung Bayi Sapi, Kemenkes India Beri Penjelasan

Dari sekian banyak negara di dunia, Ryan paling khawatir dengan kondisi Afrika.

Meski jumlah kasus Covid-19 di sana naik dua kali lipat, angka vaksinasi di sana masih sangat-sangat kecil untuk meresponnya.

Adapun tren kenaikan jumlah kasus beberapa di antaranya ada di Namibia, Sierra Leone, Liberia, dan Rwanda.

Sebagai catatan, varian Delta Covid-19 adalah jenis virus yang berasal dari India.

Baca Juga: Anak Laki-laki di India Pecahkan Rekor Baru, Menaiki 50 Anak Tangga Sambil Bermain Hula Hoop

Varian tersebut pertama kali terdeteksi padai Oktober 2020, ketika jumlah kasus di India naik berkali-kali lipat dan menaruhnya di posisi kedua negara paling terdampak Covid-19.

Sebelumnya, posisi itu dipegang Brasil. Sekarang, ada 29.8 juta kasus dan 385 ribu kematian akibat Covid-19 di India.

Selain varian Delta, ada tiga varian lain yang sudah dipastikan oleh WHO. Ketiganya adalah varian Alpha, Beta, dan Gamma.

Varian Alpha berasal dari Inggris, terdeteksi pada September 2020. Varian Beta dari Afrika Selatan, terdeteksi pada Mei 2020. Sementara itu, untuk Gammar, terdeteksi di Brasil pada November 2020.

Namun, pihak India belum menjelaskan rencana selanjutnya soal pencegahan penyebaran Covid-19 yang akan dilakukan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler