PM Israel Naftali Bennett Beri Peringatan Kepada Hamas, Kesabarannya Telah Habis

21 Juni 2021, 09:46 WIB
PM Israel yang baru menjabat, Naftali Bennett memberikan peringatan kepada Hamas lantaran akui kesabarannya telah habis. /Reuters/Pool

PR BEKASI - PM Israel Naftali Bennett memperingatkan bahwa kesabaran Israel terhadap kelompok militan Palestina Hamas telah habis.

PM Israel Naftali Bennett, berbicara di sebuah acara untuk memperingati pasukan Israel yang tewas dalam perang pada 2014 di Jalur Gaza.

Kemudian PM Israel Naftali Bennett juga berjanji bahwa pemerintahnya akan mengambil pendekatan yang lebih agresif mengenai serangan terhadap Palestina.

Hal tersebut dilakukan karena Israel telah mengerahkan bom di Gaza sebagai tanggapan atas balon pembakar dari warga Palestina yang dikirim ke perbatasan.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Diduga Hancurkan Dokumen Penting Israel sebelum Naftali Bennet Menjabat

“Musuh kami akan mengetahui aturannya: Kami tidak akan mentolerir kekerasan dan tetesan roket yang lambat,” kata Bennett, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui UPI, Senin, 21 Juni 2021.

"Sekarang kesabaran kita juga sudah habis," katanya, menambahkan.

Dia juga mengatakan bahwa Palestina harus beradaptasi dengan persepsi baru tentang inisiatif, agresivitas dan inovasi dari Israel.

"Tidak ada niat untuk menyakiti mereka yang tidak bangkit untuk membunuh kami, dan kami tidak membenci mereka yang disandera oleh organisasi teroris yang kejam," ujar Bennett.

Baca Juga: Naftali Bennett Menjabat, Israel Wanti-wanti Serangan Kedua di Jalur Gaza

Peringatan tersebut datang sebulan setelah di bawah pemerintahan mantan PM Benjamin Netanyahu, menyetujui gencatan senjata Israel dengan Hamas.

Setelah kekerasan selama 11 hari yang menewaskan lebih dari 240 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, dan 12 warga Israel tewas.

Pekan lalu Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang kompleks militer di Gaza pada Selasa dan Kamis sebagai tanggapan atas balon pembakar yang diluncurkan dari Palestina.

Bennett juga secara halus mengkritik pemerintah Netanyahu, ketika dia berjanji untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mengembalikan tawanan Israel dan sisa-sisa tentara dari perang 2014.

Baca Juga: Khawatirkan Perdana Menteri Baru Israel, Otoritas Palestina: Kebijakan Naftali Bennett Akan Lebih Buruk

"Saya tahu Anda telah mendengar banyak janji dan kekecewaan selama bertahun-tahun," ujarnya.

"Tapi sekarang ini adalah giliran kami dan kami akan bertindak dengan tekad," ucapnya.

Sementara itu, Netanyahu yang sebelumnya berjanji untuk terus mengejar oposisi terhadap pemerintah Bennett, pada Sabtu setuju untuk meninggalkan kediaman perdana menteri di Yerusalem pada 10 Juli mendatang.

Netanyahu juga setuju untuk tidak mengadakan pertemuan resmi di kediaman perdana menteri setelah menjamu Nikki Haley, dan Pendeta John Hagee selaku mantan Duta Besar AS untuk PBB dan pemimpin Kristen Bersatu untuk Israel, sehari setelah Bennett dilantik.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: UPI

Tags

Terkini

Terpopuler