Peneliti AS Ungkap Vaksin Pfizer dan Moderna Mampu Lindungi Tubuh dari Covid-19 Selama Bertahun-tahun

14 Juli 2021, 11:14 WIB
Penelitian di AS mengungkapkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna dapat melindungi tubuh dari virus Covid-19 selama bertahun-tahun. /Dado Ruvic/REUTERS

PR BEKASI - Sebuah Penelitian di AS mengungkapkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna dapat melindungi tubuh dari virus Covid-19 selama bertahun-tahun.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di AS, ditemukan bahwa kedua vaksin tersebut menciptakan reaksi kekebalan yang konstan terhadap virus Covid-19.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya, Rabu, 14 Juli 2021, selain itu kedua vaksin tersebut juga dapat melindungi tubuh dari Covid-19.

Baca Juga: Australia Tambah Pasokan Vaksin Pfizer usai Badai Covid-19 di Sydney Kian Melonjak

Penelitian menunjukkan bahwa suntikan booster mungkin tidak diperlukan untuk melindungi dari varian delta, kecuali jika strain baru muncul dan lebih kuat dari dua vaksin berbasis RNA tersebut.

Para peneliti telah melihat sel-sel di kelenjar getah bening dari individu yang divaksinasi dan mengambil bagian dalam penelitian.

Mereka menentukan bahwa sel-sel itu secara konsisten mempraktikkan cara mempertahankan tubuh melawan virus setelah suntikan pertama diberikan kepada mereka.

Baca Juga: Studi Oxford Ungkap Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Covid-19 Varian Delta

Struktur khusus yang disebut sebagai pusat germinal terbentuk di kelenjar getah bening setelah infeksi atau vaksinasi.

Hal ini berarti semakin banyak sel-sel ini berlatih menciptakan respons imun yang memadai, maka semakin besar kemungkinan mereka akan mampu melindungi individu dari varian virus.

Menurut ahli imunologi, Dr. Ellebedy dan timnya, mengatakan bahwa pusat germinal masih sangat aktif pada keempat belas peserta penelitian selama 15 minggu setelah menerima dosis pertama vaksin.

Baca Juga: Otoritas Palestina Rundingkan Kembali Soal Kesepakatan Vaksin Covid-19 Pfizer dengan Israel

Dia juga menambahkan bahwa jumlah sel memori yang mengenali virus tidak menurun.

"Ini pertanda baik tentang seberapa tahan lama kekebalan kita dari vaksin ini," kata Dr. Ali Ellebedy.

"Fakta bahwa reaksi berlanjut selama hampir empat bulan setelah vaksinasi, itu pertanda yang sangat, sangat bagus," sambungnya.

Baca Juga: Palestina Jelaskan Alasan Batalkan Terima 1 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Israel

Dr Ellebedy menambahkan bahwa penelitian ini tidak mempertimbangkan jab Janssen Covid-19 oleh Johnson dan Johnson.

Tetapi dia mengatakan bahwa memperkirakan respons imun terhadap virus kurang tahan lama daripada vaksin mRNA.

Para peneliti melaporkan bahwa sel-sel kekebalan yang mengenali virus pada individu yang sebelumnya telah melawan Covid-19.

Baca Juga: AS Akan Sumbangkan 500 Juta Dosis Vaksin Pfizer ke Dunia, Termasuk Indonesia?

Dengan tetap berada di sumsum tulang setidaknya selama delapan bulan setelah infeksi.

Hal itu menunjukkan bahwa kekebalan mungkin bertahan bertahun-tahun pada orang yang sebelumnya terinfeksi dan kemudian divaksinasi.

Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang divaksinasi dengan Pfizer atau Moderna akan terlindungi dalam jangka panjang terhadap varian yang ada.

Baca Juga: 85 Persen Efektif, Hasil Riset di Rumah Sakit Israel Sebut Vaksin Covid-19 Pfizer Cukup 1 Kali Suntik

Namun, orang dewasa yang lebih tua atau orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah akan membutuhkan suntikan booster.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler