Kemenkes Arab Saudi Ungkap Tak Ada Kasus Infeksi Covid-19 Selama Ibadah Haji Tahun Ini

19 Juli 2021, 09:06 WIB
Kemenkes Arab Saudi ungkap tidak ada kasus infeksi Covid-19 selama haji tahun ini. /Reuters/Saudi Ministry Of Media


PR BEKASI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi mengatakan bahwa tidak ada kasus Covid-19 yang terdeteksi selama haji tahun ini.

Menkes Arab Saudi juga mengatakan bahwa selama pandemi virus Covid-19, jemaah haji tahun ini telah dikurangi menjadi 60.000 peziarah dari dalam Kerajaan.

Pejabat kementerian keamanan, kesehatan dan haji mengatakan bahwa tindakan pencegahan terhadap Covid-19 telah sepenuhnya dilaksanakan.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arab News pada Senin, 19 Juli 2021, laporan tersebut diungkapkan oleh Menkes haji Arab Saudi dalam konferensi pers di Mekah pada Minggu.

Baca Juga: Komando Pasukan Keamanan Haji Arab Saudi Amankan Dua Puluh Pelanggar, Berikan Denda hingga Rp38 Juta

Juru bicara Kemenkes Arab Saudi, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada kasus Covid-19 yang terdeteksi.

Dia juga mengatakan bahwa dengan adanya protokol kesehatan dan tindakan pencegahan dapat memastikan musim haji tahun ini aman dari infeksi Covid-19.

Tahap pertama pada protokol kesehatan dimulai sebelum jemaah haji tiba di Masjidil Haram di Makkah pada Sabtu untuk memulai haji.

“Pada fase ini, kami memastikan bahwa semua jemaah haji telah menerima vaksin yang diperlukan,” kata Al-Aly.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19 Selama Haji, Arab Saudi Sediakan Robot untuk Bagikan Air Zamzam kepada Para Jemaah

Pada tahap kedua termasuk menyebarkan kesadaran di kalangan peziarah dan memperkenalkan tindakan pencegahan.

“Karena para peziarah berasal dari kebangsaan yang berbeda, kampanye kesadaran diluncurkan melalui berbagai bahasa,” katanya.

Selain itu, disediakan juga pemandu kesehatan yang khusus menemani peziarah untuk memeriksa mereka dan memberikan saran.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Kolonel, Talal Al-Shalhoub mengatakan bahwa dinas keamanan dan entitas pemerintah telah menerapkan rencana pencegahan kesehatan di tempat-tempat suci.

Baca Juga: Terinspirasi dari Sang Ayah Jadi Militer Arab Saudi, Perwira Wanita Ini Berperan Penting Saat Musim Haji

"Petugas keamanan akan terus melakukan tugas mereka dan mencegah orang yang tidak berwenang memasuki tempat-tempat suci," kata Al-Shalhoub.

“Mereka yang ditemukan melanggar aturan akan ditangkap dan dihukum,” katanya.

Pada Minggu, peziarah telah beribadah dan beristirahat di Mina menjelang perjalanan ke Arafah untuk menuju puncak haji pada Senin pagi.

Hisham bin Saeed selaku juru bicara Kementerian Haji dan Umrah, mengatakan bahwa tindakan pencegahan ketat diberlakukan untuk mengangkut jemaah haji, termasuk dari Mina ke Arafah antara pukul 5 pagi dan 8 pagi pada Senin.

Baca Juga: Sembilan Orang Nekat Coba Lakukan Ibadah Haji Tanpa Izin, Berhasil Ditangkap dan Didenda Hingga Rp38 Juta

Terdapat sekitar 71 kamp telah disiapkan untuk menampung para peziarah haji.

Al-Aly mengatakan ada 13 rumah sakit di Mekah, tiga terletak di tempat-tempat suci, sementara 10 lainnya berada di kota Mekah.

“Ada juga rumah sakit lapangan keliling yang akan mendampingi jemaah haji,” ujar Al-Aly.

“Ada juga sekitar 50 klinik dan pusat kesehatan di berbagai tempat suci,” ujarnya.

“Selain itu, kami memiliki 180 ambulans yang dapat memberikan layanan perawatan intensif,” ujarnya, menambahkan.

Dia juga mengatakan bahwa Otoritas Bulan Sabit Merah Arab Saudi juga menyediakan 'layanan signifikan' termasuk kapasitas untuk hampir 3.000 tempat tidur medis.

Tahun ini adalah tahun kedua pembatasan jumlah jemaah haji yang dipilih dari orang-orang yang tinggal di Arab Saudi.

Sebelumnya pada 2019, sebelum pandemi tiba, hampir 2.5 juta umat Islam dari seluruh dunia ikut menjadi jemaah haji.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler