PR BEKASI – Nama Hend Zaza menjadi sorotan setelah dirinya menjadi atlet paling muda dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Hend Zaza yang merupakan atlet tenis meja yang berasal dari Suriah itu baru menginjak usia 12 tahun 204 hari saat tampil di kompetisi olahraga palingbesar tersebut
Sepanjang sejarah Olimpiade, Hend Zaza menjadi yang termuda kelima yang pernah tercatat.
Dalam undian pertandingan, Hend Zaza dikategorikan sebagai unggulan terbawah karena dinilai masih anak-anak.
Memang, saat berlaga dalam babak penyisihan melawan Austria, Zaza langsung kalah dengan skor 0-4.
Kekalahan tersebut dinilai karena Hend Zaza kelelahan, sebelumnya ia membawa bendera Suriah dalam upacara pembukaan Olimpiade.
Walaupun kalah, Zaza mengaku tidak kecewa karena ia menganggap berhasil tampil di Olimpiade adalah sebuah prestasi.
''Saya tidak diminta untuk menang, saya diminta untuk bermain baik. Saya pikir saya memiliki performa yang baik dan saya belajar dari kekalahan,'' kata Zaza seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ESPN, Jumat, 30 Juli 2021
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: The Daddies Kalahkan Tuan Rumah, Dua Ganda Indonesia Melaju ke Semifinal
Tujuannya tampil di Olimpiade yakni ingin membuat banyak orang terinspirasi khususnya warga Suriah.
Terlebih lagi dirinya ingin membuat warga Suriah bahagia.
Sebelum tampil di Olimpiade, Zaza mulai menekuni tenis meja sejak berusia tujuh tahun.
Dirinya tinggal di kota Hama, kota yang terdampak parah dalam perang saudara sejak 2011.
Diceritakan oleh pelatihnya, Adham Aljumaan, bahwa latihan Zaza sering terganggu oleh pemadaman listrik sejak perang sektarian terjadi di negara tersebut.
Bahkan, Zaza kerap sulit mendapatkan peralatan untuk latihan.
Zaza bisa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah dirinya berhasil menang dalam kualifikasi Olimpiade zona Asia Barat.***