Jubir Taliban Ungkap Peraturan Baru di Afghanistan: Musik Dilarang dan Perempuan Wajib Pakai Jilbab

26 Agustus 2021, 15:45 WIB
jubir Taliban Zabihullah Mujahid ungkap peraturan baru di Afghanistan. /Daily Mail

PR BEKASI - Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengungkap sejumlah peraturan yang akan terjadi kepada rakyat Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban.

Menurut Zabihullah Mujahid dalam sesi wawancara dengan media Amerika Serikat New York Times, Taliban akan lebih liberal dibanding 20 tahun lalu.

"Kami ingin membangun masa depan dan melupakan apa yang terjadi di masa lalu," ujar Zabihullah, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Pengungsi Afghanistan di RI Curhat Soal Taliban: Mereka Bukan Manusia, Saya Tidak Mau Pulang ke Afghanistan

Selain itu, Zabihullah juga mengatakan bahwa musik akan dilarang di Afghanistan karena tidak sesuai syariat Islam.

"Musik dilarang dalam Islam. Kami berharap bisa membujuk rakyat untuk tidak mendendangkan musik," tutur Zabihullah.

Adapun sejumlah peraturan terkait perempuan juga diungkapkan oleh Zabihullah Mujahid.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Rakyat Tak Khawatir Soal Kemenangan Taliban: Mereka Janjikan Satu Hal Inklusif dan Amnesti

Pertama, perempuan harus mengenakan jilbab jika berada di publik.

Kedua, perempuan diminta untuk bepergian dengan pendamping laki-laki dalam perjalanan yang berlangsung beberapa hari.

Ketiga, perempuan diizinkan untuk kembali bekerja dan sekolah selama mengenakan jilbab.

Zabihullah mengeklaim, peraturan baru ini adalah bentuk prinsip Taliban yang lebih liberal dari Taliban sebelumnya.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Ada atau Tidak Adanya Taliban, Orang Radikal dan Teror Tetap Ada di Indonesia

Sebagai informasi, Taliban saat memegang kekuasaan Afghanistan pada 1996-2001 dianggap keras kepada perempuan.

Perempuan dilarang untuk bekerja, memperoleh pendidikan, berada di publik jika tidak penting, dan harus mengenakan burqa.

Jika perempuan melanggar peraturan tersebut, Taliban yang dulu akan menghukumnya dengan hukuman cambuk.

Baca Juga: Negara G7 Siap Sokong Dana Rp6 Ribu Triliun untuk Taliban, Minta Anak Perempuan Dijamin Pendidikannya

Pada penutupnya, Zabihullah menegaskan bahwa Taliban tidak akan memburu warga yang memiliki syarat untuk evakuasi, mantan penerjemah, maupun pihak yang bekerja sama dengan Amerika Serikat.

"Amerika seharusnya tidak ikut campur di negara kita dan mengambil sumber daya manusia kita," ucapnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler