Warga Negaranya Ditahan Taliban di Afghanistan, Malaysia Minta Bantuan Lembaga Keamanan Asing

29 Agustus 2021, 11:08 WIB
Malaysia minta bantuan lembaga keamanan asing lantaran warga negaranya ditahan Taliban di Afghanistan. /Allauddin Khan/AP/

 

PR BEKASI - Warga negara Malaysia ditahan oleh kelompok Taliban di Afghanistan.

Informasi tersebut semakin mencuat setelah Pihak Malaysia meminta bantuan Lembaga keamanan asing.

Seperti diketahui bahwa di Afghanistan masih ada sejumlah negara asing yang belum di evakuasi.

Setelah Afghanistan diambil alih oleh Taliban, beberapa negara berupaya untuk mengevakuasi warga negaranya.

Baca Juga: Liput Taliban Disebut Menantang bagi Jurnalis Perempuan, Koresponden di Afghanistan: Mereka Tak 'Melihat' Anda

Diketahui, dua warga negara Malaysia itu ditahan karena diduga terlibat dengan gerakan kelompok radikal lainnya, Islamic State (ISIS).

Kepala Kepolisian Malaysia Sani Abdullah Sani mengatakan saat ini otoritas Malaysia tidak punya informasi soal dugaan keterlibatan warga negara Malaysia dalam kelompok garis keras di Afghanistan.

“Kepolisian kerajaan Malaysia sudah meminta bantuan ke badan-badan keamanan di luar negeri untuk mengkonfimasi laporan-laporan atas tuduhan tersebut,” kata Sani, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 29 Agustus 2021.

Ia meyakinkan bahwa otoritas Malaysia saat ini pun melakukan sejumlah investigasi untuk membuktikan apakah laporan-laporan kalau ada warga negara Malaysia terlibat dalam kelompok ISIS, benar adanya atau tidak.

Baca Juga: ISIS-K Ingin Rebut Afghanistan, Taliban Putus Asa Minta Bantuan AS

Sebelumnya media di Inggris The Times pada Sabtu, 28 Agustus 2021, mewartakan berdasarkan sumber di Taliban ada enam anggota ISIS yang ditahan Taliban.

Dari jumlah tersebut, dua orang diduga adalah warga negara Malaysia.

Dalam 10 tahun terakhir, diduga ada puluhan warga negara Malaysia meninggalkan negara mereka untuk bergabung dengan ISIS di Suriah dan negara lainnya.

Beberapa dari jumlah tersebut, sudah diperbolehkan pulang ke Malaysia dengan syarat khusus.

Namun per berita ini ditulis masih belum diketahui berapa yang masih tersisa di Afghanistan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler