Nelayan China dan Korea Marah, Jepang Berencana Lepaskan Air Radioaktif Fukushima ke Samudra Pasifik

13 September 2021, 09:24 WIB
Jepang berencana untuk melepaskan air radioaktif yang sudah terkontaminasi oleh pembangkit nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik. /REUTERS/Japan Maritime Self-Defence Force/REUTERS

PR BEKASI - Jepang berencana untuk melepaskan air radioaktif  yang sudah terkontaminasi oleh pembangkit nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik. Rencana tersebut nantinya akan diperiksa pada Desember mendatang.

Pelepasan tersebut akan ditinjau oleh para ahli internasional yang dikirim oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Rencana pelepasan air radioaktif tersebut telah membuat marah para nelayan lokal, termasuk nelayan-nelayan di China dan Korea Selatan.

Baca Juga: Jepang dan Vietnam Tandatangani Kesepakatan Transfer Pertahanan di Tengah Kekhawatiran China

Jepang mengatakan bahwa mereka akan melepaskan 1 juta ton air radioaktif  yang terkontaminasi dari pabrik nuklir Fukushima ke laut.

Untuk memastikan transparansi dari para nelayan dan negara-negara tetangga, Jepang telah meminta pejabat IAEA untuk melakukan tinjauan agar dapat menilai dan memberi saran tentang penanganan air dari perspektif organisasi ahli nuklir.

Rencana terbaru telah ditetapkan oleh pemerintah Jepang dan Lydie Evrard selaku wakil direktur jenderal IAEA, yang akan mengunjungi Jepang minggu ini.

Untuk memulai diskusi tentang kolaborasi mereka mengenai tinjauan keamanan dari pelepasan air yang direncanakan.

Baca Juga: China Kirim Pesawat Pengebom Berkemampuan Nuklir ke Wilayah Udara Taiwan, Situasi Makin Panas

"Tujuan utama dari tinjauan kami adalah untuk menjadi objektif, dan transparan dengan pendekatan berbasis ilmiah," kata Evrard, dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters pada Senin, 13 Spetember 2021.

Kementerian Jepang mengatakan bahwa Pakar internasional akan menilai kondisi air yang akan dilepaskan, keamanan prosedur pembuangan, dan efek radiasi sesuai dengan standar keamanan IAEA.

"Pakar internasional akan dipilih oleh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dan kemungkinan akan mencakup pakar dari negara tetangga seperti China dan Korea Selatan," katanya.

Jepang sebelumnya juga telah meminta kerja sama IAEA untuk memastikan transparansi pelepasan air bagi nelayan lokal dan masyarakat internasional, terutama negara-negara tetangga yang menentang pelepasan air laut.

Baca Juga: Jepang Peringati 76 Tahun Bom Atom Nagasaki, Minta AS dan Rusia Berhenti Ciptakan Senjata Nuklir

"Agensi akan mendengarkan keprihatinan yang berbeda dari berbagai pemangku kepentingan," kata Lydie Evrard.

Sementara itu pada bulan lalu, operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power (9501.T) menguraikan rencana untuk membuang air setelah pengolahan dan pengenceran.

Dari titik sekitar 1 km (0,6 mil) lepas pantai dari stasiun Fukushima yang rilisnya bisa dimulai pada awal musim semi 2023. 

Terkait pelepasan tersebut IAEA juga akan mengeluarkan laporan tentang tinjauan sebelum musim semi 2023 dan melanjutkan tinjauan keselamatan setelah pelepasan air.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler