Tularkan Covid-19 pada Orang Lain, Pria Ini Dihukum Penjara 5 Tahun

13 September 2021, 18:34 WIB
Vietnam memberikan hukuman penjara lima tahun setelah menyebarkan Covid-19 pada orang lain dan melanggar aturan karantina negara itu. /REUTERS. /

PR BEKASI – Seorang pria di Vietnam telah dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun oleh pengadilan setempat setelah terbukti menularkan virus Covid-19 ke orang lain dan melanggar aturan karantina Covid-19.

Menurut laporan dari kantor berita Vietnam (VNA), pria bernama Le Van Tri (28) tersebut dinyatakan bersalah pada Senin, 6 September 2021 lalu oleh Pengadilan Rakyat provinsi selatan Ca Mau.

"Dia telah bersalah setelah menyebarkan penyakit menular berbahaya," kata laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Senin, 13 September 2021.

Baca Juga: Kawanan Gorila di AS Positif Covid-19, Pihak Kebun Binatang Bergegas Vaksinasi dengan Vaksin Khusus

Vietnam sendiri diketahui telah menjadi salah satu kisah sukses penanganan virus Covid-19 di dunia berkat kesigapan pemerintahnya.

Mereka diketahui telah melakukan pengujian massal yang ditargetkan, pelacakan kontak yang agresif, pembatasan pembatasan yang ketat, dan karantina yang ketat.

Akan tetapi, angka kasus positif Covid-19 kembali melonjak sejak akhir April 2021 telah menodai rekor itu.

Baca Juga: Belasan Gorila di Kebun Binatang Alami Batuk dan Pilek, Ternyata Terinfeksi Covid-19

Lonjakan kasus Covid-19 tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat Vietnam yang melanggar aturan karantina seperti yang dilakukan oleh Le van Tri. 

"Le Van Tri melakukan perjalanan kembali ke Ca Mau dari Kota Ho Chi Minh dan melanggar peraturan selama karantina 21 hari," kata VNA.

"Dirinya menyebarkan virus Covid-19 pada delapan orang, satu diantaranya meninggal karena virus tersebut setelah satu bulan perawatan," tambahnya.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dimulai, Zubairi Djoerban Bagikan Cara Melindungi Anak di Bawah 12 Tahun dari Covid-19

Selain Le Van Tri, diketahui Vietnam telah menghukum dua orang lainnya dengan hukuman penjara 18 bulan dan dua tahun ditangguhkan atas tuduhan yang sama.

Ca Mau, provinsi paling selatan Vietnam, telah melaporkan hanya 191 kasus dan dua kematian sejak pandemi dimulai, jauh lebih rendah dari hampir 260.000 kasus dan 10.685 kematian di pusat virus Covid-19 negara itu, Kota Ho Chi Minh.

Didorong oleh varian Delta yang sangat menular, gelombang keempat Vietnam dimulai pada 27 April 2021.

Baca Juga: Pandu Riono Meradang Lihat Hasil Penelitian Soal Makanan dan Minuman Penurun Risiko Covid-19

Pada saat itu, hanya 35 orang yang meninggal karena Covid-19, sementara jumlah total infeksi berada di bawah 4.000.

Saat ini, ada lebih dari 13.000 kasus kematian di Vietnam, sementara jumlah kasus Covid-19 mencapai 520.000.

Sekitar 80 persen kematian dan setengah dari infeksi terjadi di kota terbesar di negara itu, Kota Ho Chi Minh.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Manfaat Kopi Bisa Turunkan Risiko Terkena Covid-19

Rumah bagi sembilan juta orang, Kota Ho Chi Minh telah dikunci total sejak 23 Agustus 2021, dengan penduduk dilarang meninggalkan rumah mereka bahkan untuk berbelanja makanan.

Dengan pembatasan yang akan berlangsung hingga 15 September 2021, Perdana Menteri Vietnam yang baru terpilih, Pham Minh Chinh telah memerintahkan pengujian massal untuk penduduk kota.

Dirinya juga telah mengerahkan tentara untuk menegakkan perintah tinggal di rumah dan membantu pengiriman makanan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler