Pria Ini Alami Cedera Otak Langka Setelah Lakukan Tes Swab Covid-19 Lewat Hidung, Cairan di Otak Bocor

- 12 September 2021, 08:08 WIB
Seorang pria asal Ceko mengalami cedera otak langka setelah alat tes swab Covid-19 patah di hidungnya.
Seorang pria asal Ceko mengalami cedera otak langka setelah alat tes swab Covid-19 patah di hidungnya. /ANTARA/HO-BNI/am/ANTARA

PR BEKASI – Para ahli telah menemukan hal yang mengejutkan saat menganalisis hasil CT Scan seorang pria.
 
Diketahui, pria tersebut mengalami cedera otak selama sembilan bulan setelah melakukan tes swab Covid-19 lewat hidungnya.
 
Pria asal Ceko tersebut menjalani tes swab Covid-19 pada Maret 2020 lalu setelah melakukan kontak dekat dengan orang yang terpapar Covid-19.
 
Namun setelah mendapat hasil negatif Covid-19, ia dikatakan mengalami pilek hanya dari lubang hidung kanannya.

Baca Juga: Covid-19 Terdeteksi Lagi di Wuhan, 11 Juta Warga Jalani Tes Swab Ulang

Gejala langka ini, awalnya dikira pasien hanya  mengalami alergi namun berlangsung selama sembilan bulan sebelum ia akhirnya pergi ke dokter pada Desember 2020.
 
Tapi menurut sebuah laporan yang diterbitkan di JAMA Otolaryngology-Head and Neck Surgery, CT scan tengkorak pria tersebut menunjukkan bahwa pria itu mengalami cedera otak yang langka.
 
Dia didiagnosis dengan kebocoran cairan serebrospinal (CSF) yang merupakan kondisi langka namun serius karena cairan bening yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang bocor melalui cacat di tengkorak dan keluar melalui hidung.
 
Kebocoran cairan serebrospinal merupakan hal yang berbahaya karena dapat meningkatkan risiko meningitis, yaitu infeksi pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Baca Juga: Dituding Jual Swab dan PCR Palsu, Iis Dahlia: Alhamdulillah Sudah Beres, Lega

“Namun, pasien dapat mengalami kebocoran CSF selama bertahun-tahun sebelum mereka mengembangkan masalah serius,” bunyi laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu,12 September 2021.
 
Laporan menyatakan bahwa dalam kasus ini, kebocoran CSF pria itu kemungkinan merupakan komplikasi yang sangat langka yang disebabkan oleh tes swab.
 
Diketahui, pria itu juga telah menerima tes nasofaring Covid-19 dari petugas Kesehatan di Ceko.
 
Menurut Food and Drug Administration, tes mengambil sampel dari dalam hidung, dimana rongga hidung bertemu dengan bagian atas tenggorokan.

Baca Juga: Dukung Kebijakan Jokowi, Ahmad Sahroni Minta Kepolisian Awasi Batasan Baru Harga Swab PCR 

Menurut Departemen Kesehatan Virginia, Amerika Serikat, tes-tes ini terkenal tidak nyaman, tetapi biasanya aman dan tidak menyakitkan.
 
Itu adalah metode pengujian yang disukai di awal pandemi Covid-19, tetapi sekarang lebih banyak opsi telah tersedia.
 
Penting juga untuk dicatat bahwa hanya segelintir kasus kebocoran CSF yang terkait dengan tes Covid-19 yang telah dilaporkan di seluruh dunia sejak pandemi dimulai, dari ratusan juta tes Covid-19 yang dilakukan.
 
Menurut laporan JAMA, di Ceko, 25 juta tes Covid-19 dilakukan antara Maret 2020 dan Mei 2021.

Baca Juga: Jangan Panik! Simak Waktu yang Tepat untuk Swab Setelah Kontak dengan Penderita Covid-19

Di AS, lebih dari 539 juta tes telah dilakukan sejak pandemi dimulai, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
 
Laporan itu mengatakan ada dua kasus cedera otak langka CSF yang dilaporkan sebelumnya terkait dengan Covid-19.
 
Tetapi, temuan baru tampaknya menjadi kasus pertama kebocoran CSF setelah tes swab Covid-19 ketika pasien tidak memiliki cacat tengkorak yang sudah ada sebelumnya.
 
Pria itu membutuhkan operasi untuk menutup cedera otak dan telah pulih dengan baik sejak itu, tetapi telah melaporkan kehilangan penciuman di satu lubang hidungnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x