Terungkap, Uni Soviet Luncurkan Misi Rahasia ke Ruang Angkasa Saat Neil Amstrong Menginjak Bulan

14 September 2021, 08:38 WIB
Uni Soviet ternyata pernah melakukan misi rahasia peluncuran pesawat ruang angkasa bernama Luna 15 ke Bulan, berbarengan dengan peluncuran misi Apollo 11 yang fenomenal itu. /REUTERS

 

PR BEKASI – Sebuah fakta baru terungkap dari Uni Soviet yang ternyata telah meluncurkan misi pesawat ruang angkasa rahasia ke sisi lain Bulan saat Neil Amstrong bersama kru Apollo 11 lainnya melakukan pendaratan bersejarah di Bulan.

Diketahui, hari ini menandai peringatan 62 tahun diluncurkannya pesawat ruang angkasa Luna 2.

Peluncuran Luna 2 tersebut membuat Uni Soviet pada saat itu berada di depan AS dalam upaya menjelajahi ruang angkasa.

Bahkan, sebelumnya Uni Soviet sudah meluncurkan Luna 1 yang merupakan pesawat ruang angkasa pertama yang mencapai sekitar Bulan.

Baca Juga: Joe Biden Khawatir China Akan Ledakan Aset Ruang Angkasa AS Jika Pecah Konflik

Tapi Luna 2 melangkah lebih jauh, menjadi pesawat pertama yang secara fisik mendarat di permukaan Bulan.

Satu dekade kemudian, Amerika Serikat (AS) berhasil melakukan misi berawak pertama mereka yang dengan Apollo 11 yang membuat mereka mengungguli Uni Soviet.

Dalam misi yang fenomenal tersebut, dengan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang berjalan dan melompat di Bulan.

Namun, ternyata pada saat itu Uni Soviet juga telah melakukan misi rahasia dengan meluncurkan pesawat ruang angkasa Luna 15 ke sisi Bulan lalinnya.

Baca Juga: Stasiun Ruang Angkasa Internasional Milik Rusia Alami Kebakaran, Alarm Bahaya Berbunyi

Mereka sedang mencoba melakukan misi pengambilan sampel batuan Bulan untuk menganalisis dan mempelajari lebih banyak tentang Bulan.

Badan Antariksa Australia, ASA mengatakan bahwa Luna 15 diluncurkan hanya tiga hari sebelum misi bersejarah Apollo 11 ke Bulan.

“Itu adalah upaya kedua Uni Soviet untuk memulihkan dan membawa sampel batuan Bulan kembali ke Bumi,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 14 September 2021.

“Dalam perlombaan untuk mencapai Bulan dan kembali ke Bumi, misi paralel Luna 15 dan Apollo 11, dalam beberapa hal, merupakan puncak dari perlombaan Bulan yang menentukan program ruang angkasa AS dan Uni Soviet di 1960-an,” katanya, melanjutkan.

Baca Juga: Ada Kecelakaan di Stasiun Ruang Angkasa, NASA Tunda Peluncuran Boeing Starliner ke ISS

Luna 15 memasuki orbit Bulan pada 17 Juli 1969, dua hari penuh sebelum Apollo 11 mencapai orbit bulan.

Tetapi penyelidikan Uni Soviet menemui kesulitan besar saat pesawat itu hampir meledak dalam perjalanan setelah salah satu tangki propelan mulai mendidih di bawah terik matahari.

Akan tetapi, koreksi penerbangan di tengah jalan memastikan Luna 15 melakukan perjalanan dengan aman.

Namun, saat turun, permukaan Bulan yang bopeng terbukti terlalu sulit untuk Luna 15 mendarat.

Seperti yang dicatat Badan Antariksa AS, NASA, kurang dari enam jam setelah koreksi kedua, Apollo 11 mulai turun ke Bulan, mendarat pada pukul 20.17 UT pada 20 Juli 1969.

Baca Juga: Rencanakan Serangan Nuklir dan Ruang Angkasa, AS Khawatirkan Kemajuan Militer China

“Rencana awalnya adalah Luna 15 berangkat ke Bulan kurang dari dua jam setelah Apollo 11, tapi tidak jadi. Tidak yakin dengan medan di bawah, pengendali menunda pendaratan 18 jam lagi,” kata NASA.

“Selama periode kritis ini, astronot Apollo 11 Neil A. Armstrong dan Edwin E 'Buzz' Aldrin berjalan di Bulan,” katanya.

Pada akhirnya, Luna 15 gagal menjalankan misinya saat mencoba turun untuk mendarat di permukaan Bulan dua jam sebelum Apollo 11 berangkat ke Bumi.

Tetapi, hasil analisis kemudian menemukan bahwa kemungkinan jatuh saat turun dengan kecepatan 298 mil per jam.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler