PR BEKASI – Aktris Hollywood Angelina Jolie hadir di Capitol Hill, gedung DPR Amerika Serikat, Kamis 16 September 2021.
Kehadiran aktris yang juga aktivis kemanusiaan itu untuk memberikan dukungan kepada para atlet senam Amerika Serikat, korban pelecehan seksual.
Mereka hadir untuk memberikan kesaksian di hadapan komisi peradilan DPR Amerika Serikat terkait kasus yang menjadi isu nasional di sana.
Dalam akun Instagramnya, Angelina Jolie menulis dirinya merasa terhormat bertemu dengan para atlet senam tersebut.
Baca Juga: Atlet Senam AS Simone Biles Akui Alami Pelecehan Seksual, Salahkan FBI dan Komite Olimpiade
“Saya sangat merasa kagum terhadap keberanian dan komitmen mereka untuk mencegah kegagalan investigasi kasus pelecehan seksual di masa datang,” tulis Angelina Jolie.
Mantan isteri aktor Brad Pitt itu menyampaikan dukungan dan rasa hormat kepada mereka yang mengangkat kasus traumatis tersebut sehingga bisa dilakukan reformasi sistem.
Angelina Jolie mengatakan telah bertemu dengan sejumlah anggota DPR Amerika Serikat yang tengah membahas revisi UU Kekerasan terhadap Perempuan, dan reformasi FBI.
Revisi tersebut menyangkut perlindungan yang lebih baik untuk korban pelecehan seksual anak-anak, pengumpulan bukti forensik yang tidak bias, pemulihan trauma, dan pelatihan peradilan.
Baca Juga: Angelina Jolie Pernah Bertengkar dengan Brad Pitt Gegara Harvey Weinstein
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari espn pada Sabtu, 18 September 2021, kasus pelecehan seksual terhadap atlet senam Amerika Serikat dilakukan Larry Nassar, dokter tim nasional senam yang kini telah dihukum 60 tahun penjara.
Korban pelecehan seksual Nassar dengan modus perawatan semu, mencapai ratusan atlet senam berusia muda.
Di antara para korban terdapat sejumlah pesenam yang berprestasi, seperti peraih tujuh medali olimpiade Simone Biles dan peraih enam medali Olimpiade Aly Raisman.
Kasus pelecehan seksual tersebut kemudian menyeret Biro Investigasi Federal (FBI), yang terbukti tidak tanggap terhadap laporan korban.
Ketika kasus itu pertama kali dilaporkan, FBI baru menindaklanjutinya 14 bulan kemudian.
Selama kurun waktu itu, Nassar tetap leluasa melakukan tindakan pelecehan seksual.***