Lithuania Perkuat Keamanan Siber Usai Temukan Dugaan Sensor Bawaan dari Ponsel Buatan China

23 September 2021, 13:42 WIB
Ilustrasi. Lithuania perkuat keamanan siber usai temukan dugaan perangkat yang miliki kemampuan sensor bawaan dari ponsel buatan China. /Pixabay/Dariuszsankowski/

 

PR BEKASI - Hubungan Lithuania dengan China Dikabarkan semakin memburuk baru-baru ini.

Lithuania juga tengah mengantisipasi melalui keamanan di negaranya tersebut.

Kementerian Pertahanan Lithuania menyarankan agar warganya tidak membeli ponsel buatan China.

Ia juga meminta warga Lithuania untuk membuang ponsel buatan China yang mereka miliki saat ini.

Baca Juga: Lithuania Sarankan Warganya Segera Buang HP China karena Adanya Fitur Ini, Indonesia Perlukah?

Imbauan itu disampaikan setelah laporan pemerintah menemukan perangkat tersebut memiliki kemampuan sensor bawaan.

Ponsel andalan yang dijual di Eropa oleh raksasa ponsel pintar China Xiaomi Corp memiliki kemampuan bawaan untuk mendeteksi dan menyensor istilah seperti "Bebaskan Tibet", "Hidup kemerdekaan Taiwan", atau "gerakan demokrasi".

Hal tersebut disampaikan oleh Badan Keamanan Siber Lithuania pada Selasa, 21 September 2021 lalu.

Kemampuan dalam perangkat lunak ponsel Xiaomi Mi 10T 5G telah dimatikan untuk "wilayah Uni Eropa", tetapi dapat dihidupkan dari jarak jauh kapan saja, kata Pusat Keamanan Siber Nasional Kementerian Pertahanan Lithuania dalam laporan tersebut.

Baca Juga: Filipina Dukung Sub Pakta Nuklir Australia untuk Lawan China, Jaga Keseimbangan Kekuatan Indo-Pasifik.

"Rekomendasi kami adalah untuk tidak membeli ponsel China yang baru, dan membuang ponsel yang sudah dibeli secepat mungkin," kata Wakil Menteri Pertahanan Margiris Abukevicius kepada wartawan saat memperkenalkan laporan tersebut.

Laporan Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania juga mengatakan ponsel Xiaomi mengirim data penggunaan ponsel terenkripsi ke server di Singapura.

Tak hanya itu, cacat keamanan juga ditemukan di ponsel P40 5G oleh Huawei, tetapi tidak ada yang ditemukan di ponsel China lainnya, OnePlus, katanya.

Perwakilan Huawei di Baltik mengatakan kepada kantor berita BNS, smartphone mereka tidak mengirim data pengguna secara eksternal.

Baca Juga: Amerika Serikat Tercekik, Ternyata Banyak Ngutang ke China

Laporan itu mengatakan daftar istilah yang dapat disensor oleh aplikasi sistem telepon Xiaomi, termasuk peramban internet default, saat ini mencakup 449 istilah dalam bahasa China dan terus diperbarui.

"Ini penting tidak hanya untuk Lithuania tetapi untuk semua negara yang menggunakan peralatan Xiaomi," kata Pusat Keamanan Siber Lithuania dalam laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 23 September 2021.

Namun, hingga kini pihak Xiaomi tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

Hubungan antara Lithuania dan China diketahui telah memburuk baru-baru ini.

Baca Juga: Anak-anak di China Kecanduan Internet, Aplikasi TikTok Kini Hanya Bisa Diakses 40 Menit Sehari

China bulan lalu menuntut agar Lithuania menarik duta besarnya di Beijing dan mengatakan akan memanggil kembali duta besarnya di Vilnius setelah Taiwan mengumumkan misi Taiwan di Lithuania akan disebut Kantor Perwakilan Taiwan.

Misi Taiwan di Eropa dan Amerika Serikat menggunakan nama kota Taipei, menghindari referensi ke pulau itu sendiri, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri.

Penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden Jake Sullivan berbicara dengan Perdana Menteri Lithuania Ingrida Simonyte pekan lalu dan menekankan dukungan untuk Lithuania dalam menghadapi tekanan dari China.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler