Raja Salman Serukan Arab Saudi Dukung PBB Gagalkan Nuklir Iran, Tegaskan Pentingnya Menjaga Timur Tengah

23 September 2021, 20:04 WIB
Raja Salman serukan bahwa Arab Saudi mendukung PBB gagalkan perolehan nuklir Iran dan tegaskan pentingnya menjaga Timur Tengah. /Instagram/@kingsalman

 

PR BEKASI - Pimpinan tertinggi Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz baru-baru ini menyatakan dukungannya terhadap Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Dukungan tersebut diserukan terhadap PBB yang menggagalkan ambisi nuklir Iran.

Seperti diketahui bahwa Iran tengah merencanakan untuk memperoleh senjata nuklir di tengah kisruh negaranya tersebut.

Menanggapi hal tersebut Raja Salman memberikan dukungan pada PBB dan menyampaikannya pada agenda Sidang PBB beberapa hari lalu.

Baca Juga: Tak Ingin Ada Senjata Pemusnah Massal, Raja Salman Dukung PBB Cegah Iran Peroleh Nuklir

"Kerajaan menekankan pentingnya menjaga Timur Tengah bebas dari senjata pemusnah massal. Atas dasar ini kami mendukung upaya internasional yang bertujuan mencegah Iran memiliki senjata nuklir," kata Raja Salman saat berpidato di Sidang Umum PBB di New York pada Rabu, 22 September 2021 lalu.

Iran dan Arab Saudi adalah negara yang memimpin kekuatan Muslim Syiah dan Sunni di Timur Tengah.

Dilaporkan telah bersaing selama bertahun-tahun, kedua negara mendukung perang proksi di Yaman, Suriah, dan di negara lain.

Kedua negara itu pun telah memutuskan hubungan diplomatik pada 2016 silam.

Baca Juga: Arab Saudi Tidak Akan Campuri Urusan Negara Lain, Raja Salman Berkomitmen dalam Peran Kemanusiaan

Namun, pada tahun ini Iran dan Arab Saudi kembali membuka pembicaraan untuk mengurangi ketegangan.

Pada Selasa lalu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi bertemu dengan mitranya dari Iran, menurut kantor berita semi-resmi Iran Mehr.

"Iran adalah negara tetangga, kami berharap pembicaraan awal bisa memberikan hasil nyata untuk membangun kepercayaan, menghormati kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri," kata Raja Salman, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 23 September 2021.

Pernyataan tersebut menyusul seruan Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk melanjutkan pembicaraan nuklir dengan negara-negara di dunia. Iran juga meminta Amerika Serikat menghapuskan sanksi.

Baca Juga: Kuwait dan Bahrain Ucapkan Selamat kepada Raja Salman Atas Keberhasilan Pelaksanaan Ibadah Haji 2021

Dalam pidatonya, Raja Salman mengatakan bahwa Houthi Yaman menolak inisiatif damai untuk mengakhiri perang.

Selain itu, Arab Saudi juga akan mempertahankan diri terhadap rudal balistik dan drone bersenjata.

Penguasa berusia 85 tahun itu mengatakan bahwa kerajaan telah mengambil langkah besar selama lima tahun terakhir.

Hal itu sejak pewaris kerajaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman meluncurkan rencana ambisius mendiversifikasi ekonomi dari ketergantungan pada minyak dan perubahan lainnya.

Raja Salman juga mengatakan Arab Saudi memerangi ekstremisme. "Kerajaan terus memerangi pemikiran ekstremis, yang dibangun di atas kebencian, dan mengawasi organisasi teroris dan milisi sektarian yang menghancurkan umat manusia dan bangsa," katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler