Kim Jong Un Minta Korea Selatan Tinggalkan Standar Ganda Seiring Korea Utara Kembali Buka Hotline

5 Oktober 2021, 06:40 WIB
Kim Jong Un minta Korea Selatan tinggalkan standar ganda seiring Korea Utara kembali membuka hotline. /Yonhap News/

 

PR BEKASI - Korea Utara baru-baru ini kembali membuka hotline inter-Korea.

Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya Korea Utara memutuskan untuk menutupi akses hotline.

Selanjutnya, kedua Korea sepakat memulihkan hotline mereka yang Agustus lalu diputus oleh Korea Utara.

Hal tersebut menyusul latihan militer antara Amerika Serikat dan Korea Selatan pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Korea Utara Tuding PBB Terapkan Standar Ganda terhadap Uji Coba Senjata

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kantor berita resmi Pyongyang, KCNA, pada Selasa, 5 Oktober 2021, mengatakan bahwa sambungan telepon terhubung kembali pada Senin, 4 Oktober 2021, pukul 09.00 waktu setempat.

Sementara itu, pihak Korea Selatan mengonfirmasi bahwa komunikasi reguler dua kali sehari dimulai kembali tepat waktu melalui hotline militer dan lainnya yang dijalankan oleh Kementerian Unifikasi.

Kecuali untuk saluran angkatan laut yang didirikan pada jaringan internasional untuk kapal dagang.

Namun, tidak jelas apakah penyambungan kembali ini akan mengarah pada pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan rudal Korea Utara dengan imbalan keringanan sanksi Amerika Serikat.

Baca Juga: Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal, Amerika Serikat Sebut Tak Punya Niat Bermusuhan

KCNA menyerukan Seoul memenuhi "tugasnya" untuk memperbaiki hubungan lintas perbatasan yang tegang, mengulangi pidato Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pekan lalu bahwa ia akan mewujudkan harapan masyarakat terhadap perdamaian.

Dalam pidato itu, Kim Jong Un mendesak Korea Selatan meninggalkan "standar ganda" dan "delusi" atas kegiatan militer pertahanan diri Korea Utara sambil mengembangkan senjatanya sendiri.

"Pihak berwenang Korea Selatan harus melakukan upaya positif untuk menempatkan hubungan utara-selatan di jalur yang benar dan menyelesaikan tugas-tugas penting yang harus diprioritaskan untuk membuka prospek cerah di masa depan," menurut laporan KCNA.

Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak sambungan langsung itu diputus, Agustus lalu.

Baca Juga: Kembali Luncurkan Rudal Balistik, Korea Utara: Kami Miliki Hak Menguji Senjata

Belum lama ini Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal baru, termasuk rudal hipersonik, rudal antipesawat, dan rudal jarak jauh bertenaga nuklir.

Uji coba tersebut menunjukkan negara yang mengisolasi diri itu sedang mengembangkan persenjataan canggih di tengah macetnya pembicaraan soal perlucutan program rudal dan nuklir mereka untuk ditukar dengan pencabutan sanksi Amerika Serikat.

Meski menuduh Amerika Serikat menerapkan "kebijakan bermusuhan", Korea Utara telah mengungkapkan niatnya untuk memperbaiki hubungan kedua Korea dan mempertimbangkan pertemuan puncak jika Korea Selatan meninggalkan standar ganda mereka.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: KCNA

Tags

Terkini

Terpopuler