Tak Ingin Bumi Kembali ke Zaman Batu, NASA Akan Uji Coba Tembakan Pengalih Asteroid

8 Oktober 2021, 09:42 WIB
NASA akan meluncurkan Uji Coba Pengalihan Asteroid Ganda (DART) pada bulan depan untuk mengamankan Bumi dari ancaman asteroid berbahaya. /NASA

PR BEKASI – NASA akan meluncurkan Uji Coba Pengalihan Asteroid Ganda (DART) ke ruang angkasa pada bulan depan.

Uji coba tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menguji pertahanan Bumi melawan ancaman asteroid berbahaya yang dapat mengirim Bumi kembali ke Zaman Batu.

Rencananya, NASA akan mencoba meluncurkan "penabrak kinetik" ke asteroid untuk melihat apakah itu dapat membelok keluar jalur.

Baca Juga: NASA Deteksi Asteroid Raksasa Meluncur Dekati Bumi Minggu Depan, Siap-siap Bencana Dahsyat? 

Target NASA adalah sistem asteroid biner yang dijuluki Didymos, yang tidak menimbulkan bahaya bagi Bumi.

Namun Didymos diyakini sebagai kandidat sempurna untuk menguji teknologi tersebut.

DART akan menargetkan yang lebih kecil dari dua asteroid, yang dikenal sebagai Didymoon, menabrak batu ruang angkasa dengan kecepatan sekitar 6.6 km per detik.

Misi tersebut saat ini direncanakan akan diluncurkan pada 26 November 2021 yang akan disiarkan langsung secara online.

Baca Juga: Misi Lucy NASA untuk Selidiki Asteroid Trojan Misterius Jupiter 

DART akan diluncurkan dari Vandenberg Space Force Base di California dengan roket SpaceX Falcon 9.

Setelah diluncurkan, pesawat ruang angkasa NASA akan terbang menuju Didymos untuk pertemuan pada akhir September tahun depan.

Pada saat kedatangan, pesawat ruang angkasa dan asteroid akan berada sekitar 6.8 juta mil dari Bumi.

Menurut ilmuwan NASA Thomas Statler, tes ini ini merupakan bukti konsep untuk NASA menyelamatkan Bumi.

Baca Juga: Pakar NASA Bunyikan Alarm Bahaya Atas Masalah Serius di Stasiun Ruang Angkasa 

"Kami akan memastikan bahwa asteroid tidak mengirim kita kembali ke Zaman Batu," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 8 Oktober 2021.

Uji coba tersebut diperkirakan akan berlangsung di ruang angkasa pada 2 Oktober 2022.

DART akan menembakkan mesinnya dan menabrak Didymoon dengan lebar 524 kaki sambil menghindari asteroid induk yang lebih besar dengan lebar 2.560 kaki.

Menurut Dr Statler, asteroid yang lebih kecil lebih khas dari ukuran asteroid yang dapat menimbulkan ancaman signifikan yang paling mungkin bagi Bumi.

Baca Juga: NASA Buka Lowongan Kerja, Surat Lamaran dari Bocah Polos Ini Bikin Gemes 

Tapi dia mencatat Didymoon belum tentu asteroid yang akan menyebabkan efek yang menghancurkan di Bumi.

Tes ini akan sedikit mengubah jalur asteroid yang tidak cukup untuk membuatnya meluncur di lintasan liar, tetapi cukup bagi NASA untuk mengukur perubahan apa pun di orbitnya.

Perubahannya lintasan asteroid tersebut harus cukup besar untuk diamati dan diukur dengan teleskop di Bumi.

Baca Juga: Asteroid Psyche 16 Dijuluki 'Tambang Emas' Tata Surya Akan Dikunjungi Nasa pada 2026 

Jika asteroid yang mengkhawatirkan pernah terlihat menuju langsung ke Bumi, para ilmuwan percaya ini akan menjadi cara paling pasti untuk mencegah dampak.

Saat ini tidak ada asteroid atau komet yang membahayakan kehidupan di Bumi, tetapi lembaga-lembaga seperti NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) tetap waspada terhadap setiap batu ruang angkasa 'nakal' yang menuju ke arah bumi.

Satu asteroid kecil mengejutkan dunia pada tahun 2013 ketika memasuki langit di atas Oblast Chelyabinsk, Rusia.

Apa yang disebut meteor Chelyabinsk terlewatkan saat masuk dari arah Matahari dan terbukti cukup berbahaya meskipun ukurannya kecil sebesar 65.5 kaki.

Baca Juga: NASA Peringatkan Dunia: Ada Asteroid yang Akan Menghantam Bumi pada Mei 2022 

Untungnya, asteroid itu meledak sebelum menyentuh tanah karena terlalu kecil untuk bertahan saat turun ke Bumi.

Ledakan udara yang dihasilkan bagaimanapun telah memecahkan jendela dalam radius besar dan melukai lebih dari 1.500 orang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler