Israel Klaim Oman Sebagai Negara Arab Selanjutnya yang Akan Normalisasi Hubungan

8 Oktober 2021, 11:23 WIB
Oman diklaim Israel sebagai negara Arab selanjutnya yang melakukan normalisasi hubungan dengan mereka. /Oman News Agency

PR BEKASI – Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Israel mengeklaim bahwa Oman bisa menjadi negara Arab berikutnya yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan Eliav Benjamin, kepala Divisi Timur Tengah dan Proses Perdamaian di kementerian Luar Negeri, pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Dirinya mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa Israel melakukan kontak dengan negara-negara di seluruh kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Baca Juga: Israel Diduga Semakin Intimidasi dan Lakukan Pelanggaran terhadap Ribuan Warga Palestina di Hebron 

Hal tersebut dilakukan Israel dengan harapan dapat membangun normalisasi hubungan baru dengan negara lain.

"Pada dasarnya kami berbicara kepada semua negara di kawasan ini, di Timur Tengah dan Afrika Utara," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Jumat, 8 Oktober 2021.

"Mereka masing-masing harus memutuskan kapan waktu yang tepat untuk mereka dan bagaimana melakukannya. Kami berbicara dengan mereka semua, Oman, kami juga memiliki kerja sama yang berkelanjutan," tambahnya.

Baca Juga: Israel Tolak Solusi Dua Negara, Presiden Palestina: Kami Akan Minta Imprelemnasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 

Namun, Oman telah berulang kali mengatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa negara arab itu tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Oman berjanji sebelum Palestina menjadi sebuah negara merdeka.

"Juga dengan Oman, dan juga dengan negara lain. Saya sangat berharap ketika kita bertemu kali ini tahun depan, jika tidak sebelumnya, kita akan dapat berbicara tentang negara lain yang telah bergabung," tambah Benjamin.

Israel menandatangani perjanjian damai yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain pada September tahun lalu.

Baca Juga: Nike Kabur dan Tidak Lagi Berjualan di Israel, Politik Apartheid Terhadap Palestina Diduga Jadi Alasan 

Ini juga diikuti oleh pengumuman bahwa Sudan dan Maroko juga setuju untuk melakukan nornalisasi hubungan dengan negara pendudukan tersebut.

Tak hanya itu, jauh sebelum empat negara Arab tersebut, Mesir dan Yordania sudah terlebih dahulu melakukan normalisasi hubungan dengan Israel masing-masing pada 1980 dan 1994.

Pernyataan Benjamin muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, mengumumkan pada konferensi tahunan Federasi Yahudi Amerika Utara.

Saat itu Israel sedang bekerja untuk memperluas hubungannya dengan negara-negara Arab.

Baca Juga: Israel Izinkan Umat Yahudi Beribadah di Masjid Al Aqsa, Palestina Murka dan Ingatkan Pecahnya Perang 

"Saya tidak akan menyebutkan nama karena ini akan membahayakan proses, tetapi, tentu saja, kami bekerja dengan AS dan dengan teman-teman baru di UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko untuk memperluas ini ke negara lain," katanya.

Palestina diketahui telah mengkritik kesepakatan normalisasi hubungan empat negara Arab tersebut.

Mereka mengatakan negara-negara Arab telah membatalkan tujuan perdamaian dengan mengabaikan permintaan lama bahwa Israel menyerahkan tanah untuk Negara Palestina sebelum dapat menerima pengakuan.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler