Letusan Supervolcano Yellowstone Dapat Sebabkan Kiamat, Ini Rencana Ambisius NASA Selamatkan Bumi

15 Oktober 2021, 09:38 WIB
NASA sedang membuat rencana untuk menyelamatkan Bumi dari letusan supervolcano Yellowstone yang dapat sebabkan kiamat. /REUTERS

PR BEKASI – Badan Antariksa AS, NASA memiliki rencana ambisius untuk menyelamatkan Bumi dari letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) Yellowstone yang dapat sebabkan kiamat.

Pengetahuan sebelumnya tentang kemungkinan letusan supervolcano Yellowstone didasarkan pada keberadaan magma cair.

Professor Martin Danisik dan tim peneliti Universitas Oregon menerbitkan temuan mereka di jurnal Communications Earth & Environment setelah mempelajari Danau Toba di Sumatera yang juga bekas gunung berapi raksasa.

Baca Juga: Jadwal dan Info Vaksin Gratis Bekasi 15 Oktober 2021: Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer

NASA mengklaim letusan supervolcano tetap menjadi salah satu ancaman alam terbesar bagi kehidupan manusia.

“Secara substansial, letusan gunung berapi raksasa lebih berbahaya daripada ancaman asteroid atau komet,” kata peneliti NASA, Brian Wilcox, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 15 Oktober 2021.

Sementara itu, Profesor Danisik mengatakan bahwa letusan supervolcano dapat berdampak pada iklim global hingga membuat Bumi mengalami musim dingin vulkanik.

Baca Juga: Baim Wong Akui Malu Saat Bertemu Kakek Suhud: Baru Tahu Pribadinya, Dia Orang Baik Terutama Ibadahnya

“Itu merupakan periode dingin yang tidak normal yang dapat mengakibatkan kelaparan yang meluas dan gangguan populasi hingga menyebabkan kiamat," katanya.

Dirinya menambahkan bahwa letusan terakhir dari supervolcano Danau Toba mengakibatkan evolusi manusia mengalami kemacetan genetik.

Mereka percaya populasi manusia dengan cepat menyusut menjadi antara 3.000 dan 10.000 individu antara 50.000 dan 100.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Secret Number New Member jadi Trending Topic di Twitter, Siapakah Anggota Terbaru?

Sebuah laporan pada 2017 merinci rencana NASA untuk mencoba mencegah letusan gunung berapi lain.

Ada sekitar 20 gunung berapi super di Bumi, dan Profesor Danisik mengatakan letusan supervolcano terjadi sekitar 17.000 tahun sekali.

Letusan supervolcano terbaru datang dari gunung berapi raksasa Danau Taupo di Selandia Baru pada 26.500 sebelum masehi.

Baca Juga: Informasi Harga Sembako di Bekasi Hari Ini, Jumat, 15 Oktober 2021: Daging Ayam Naik 800 Perak

NASA juga telah menerbitkan sebuah artikel tentang gunung berapi super, mengirim para ilmuwan untuk mempertimbangkan masalah ini.

Mereka menyimpulkan bahwa solusi paling logis dapat melibatkan pendinginan gunung berapi raksasa Yellowstone.

Jika jumlah panas yang diekstraksi dari supervolcano Yellowstone dapat ditingkatkan, NASA berpendapat itu tidak akan pernah meletus.

Baca Juga: Jadwal TV Trans 7 Jum'at, 15 Oktober 2021: Saksikan Islampedia, ILC serta Jejak si Gundul

Mereka memperkirakan peningkatan 35 persen dalam perpindahan panas akan diperlukan agar tidak lagi menimbulkan ancaman.

Profesor Wilcox menjelaskan bahwa membangun saluran air besar untuk meningkatkan jumlah air di supervolcano telah dikesampingkan sejak awal.

Sebagai gantinya, tim NASA mengusulkan pengeboran hingga 10 kilometer ke bawah gunung berapi super dan memompa air ke bawah dengan tekanan tinggi.

Baca Juga: Tetangga Sebut Ucapannya Tak Sesuai Kenyataan, Kakek Suhud: Selama Ini Saya Bicara Apa Adanya

Air akan mendinginkan gunung berapi, dan air yang keluar mencapai suhu sekitar 350 derajat celsius dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

Namun, pengeboran ke dalam supervolcano memiliki risikonya sendiri, terutama memicu letusan yang ingin mereka cegah.

“Jika Anda mengebor bagian atas dapur magma dan mencoba mendinginkannya dari sana, ini akan sangat berisiko. Ini akan membuat tutup di atas ruang magma lebih rapuh dan rentan patah," kata Profesor Wilcox.

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Live Indosiar 15-17 Oktober 2021: Bhayangkara FC vs Persib Bandung hingga Persija vs Arema

Meskipun 1.000-2000 gempa bumi terukur terlihat di wilayah tersebut setiap tahun, ada tanda-tanda terbatas bahwa letusan supervolcano Yellowstone akan datang dalam waktu dekat.

Ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa magma berada dalam keadaan yang bisa Meletus dan menyebabkan kiamat.

"Yellowstone meledak kira-kira setiap 600.000 tahun, dan itu sekitar 600.000 tahun sejak terakhir meledak, yang seharusnya membuat kita duduk dan memperhatikan," kata Profesor Wilcox.***

Editor: Asytari Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler