PR BEKASI - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mejadi sorotan publik baru-baru ini.
Pasalnya Jair Bolsonaro menjadi pemimpin negara yang belum divaksin Covid-19.
Sebelumnya, Jair Bolsonaro pun disinggung soal vaksin Covid-19 menjelang Sidang Umum PBB di New Yor.
Kini Jair Bolsonaro dikabarkan akan menghadapi 11 dakwaan pidana berdasarkan rekomendasi hasil penyelidikan Senat Brasil.
Baca Juga: Presiden Brasil Terus Ditanya Jumlah Kematian Covid-19, Jair Bolsonaro: Saya Bosan Mendengarnya
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 17 Oktober 2021, 11 dakwaan tersebut atas kegagalan pemerintah menangani pandemi Covid-19 dan pelanggaran lainnya.
Laporan akhirnya dijadwalkan pekan depan, kata senator yang memimpin penyelidikan mengatakan pada Jumat, meskipun tetap sangat tidak mungkin Jair Bolsonaro akan menghadapi pengadilan atas tuduhan semacam itu.
Sementara itu, Renan Calheiros mengatakan selama wawancara radio, penyelidikan yang diluncurkan pada April telah mengumpulkan bukti untuk menunjukkan bahwa Jair Bolsonaro harus secara resmi didakwa dengan genosida terhadap penduduk asli negara Brasil.
Diantaranya yakni atas penyimpangan, penggunaan dana publik yang tidak beres, pelanggaran tindakan sanitasi, hasutan untuk kejahatan dan pemalsuan dokumen pribadi, di antara kejahatan lainnya.
Presiden sayap kanan, yang sempat terinfeksi Covid-19 pada Juli 2020, telah mencerca tindakan lockdown, mendorong cara penyembuhan yang belum terbukti secara ilmiah, hingga menyebarkan keraguan vaksin dan meremehkan ancaman Covid-19.
Laporan tersebut dijadwalkan akan dirilis oleh panel investigasi Senat Selasa depan.
Anggota panel pada hari berikutnya akan memberikan suara untuk menyetujui teks tersebut sebelum dikirim ke kantor jaksa agung pada Kamis untuk memutuskan apakah Jair Bolsonaro dan yang lainnya harus didakwa.
Kantor jaksa agung dapat menuntut Presiden, tetapi Mahkamah Agung, yang akan mengadilinya, harus meminta izin dari majelis rendah untuk melanjutkan proses hukum.
Sedangkan para ahli mengatakan majelis rendah sangat tidak mungkin untuk menandatangani permintaan seperti itu.
Namun, hingga berita ini ditulis kantor Jair Bolsonaro tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Peringkat persetujuan Jair Bolsonaro telah jatuh dalam jajak pendapat publik atas penanganannya terhadap krisis kesehatan masyarakat.
Lebih dari 600.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di Brasil, menjadikan Brasil negara dengan kematian akibat Covid-19 tertinggi kedua setelah Amerika Serikat.
Chalheiros menyebutkan bahwa laporan itu juga kemungkinan akan merekomendasikan beberapa putra Jair Bolsonaro dan mantan Menteri Kesehatannya Eduardo Pazuello, juga didakwa melakukan kejahatan.
Calheiros tidak mengidentifikasi putra Jair Bolsonaro yang mana yang akan menghadapi dakwaan tersebut.***