Sasar Pasukan AS dan Afghanistan, Taliban Janjikan Tanah hingga Uang bagi Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri

20 Oktober 2021, 06:26 WIB
Taliban janjikan berbagai macam hadiah untuk anggota pelaku bom bunuh diri yang menargetkan pasukan AS dan Afghanistan. Mulai dari uang hingga tanah. /Reuters

PR BEKASI - Taliban menjanjikan sebidang tanah kepada anggota keluarga pelaku bom bunuh diri.

Adapun target dari aksi bom bunuh diri yang disasar Taliban ini yakni pasukan Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan.

Hal tersebut diungkap oleh juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan di bawah rezim Taliban. Saeed Khosty, melalui cuitan di Twitter resmi.

Baca Juga: Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kembali Sekolah Dalam Waktu Dekat

Sebelumnya, pengumuman itu dibuat oleh pejabat Menteri Dalam Negeri, Sirajuddin Haqqani yang menawarkan hadiah bagi anggota keluarga pelaku bom bunuh diri.

Tak hanya sebidang tanah, dia juga menawarkan berbagai hadiah seperti pakaian dan sekitar 112 dolar AS atau sekitar Rp1,6 juta bagi anggota keluarga pelaku bom bunuh diri.

Selain itu, Khosty juga mengatakan bahwa Haqqani menganggap para pelaku bom bunuh diri sebagai "pahlawan agama dan negara".

Baca Juga: Semua Warga Afghanistan Jatuh Miskin usai Dikuasai Taliban, Ibu Ini Terpaksa Serahkan Anaknya demi Bayar Utang

Ungkapan Haqqani menunjukkan agresi ekstrem yang terjadi di Afghanistan pasca dikuasai Taliban.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Fox News, AS dan sekutunya tegas tidak akan mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan sebagai badan legislatif yang sah.

Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memprediksi kondisi ekonomi Afghanistan akan jatuh ke dalam jurang kehancuran.

Baca Juga: Lakukan Pertemuan dengan AS, Taliban Minta Pengakuan Internasional dan Diakhirinya Sanksi

Pasalnya, AS telah membekukan aset Afghanistan senilai miliaran dolar AS menyusul pengambilalihan oleh Taliban.

Organisasi keuangan internasional juga telah menghentikan 75 persen dari semua pengeluaran fiskal yang diandalkan pemerintah Afghanistan sebelumnya.

Oleh karena itu, Afghanistan saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan dari negara lain.***

Editor: Elfrida Chania S

Tags

Terkini

Terpopuler