Vaksin Covaxin Tak Diakui di Luar Negeri, Pria Ini Minta Bantuan WHO untuk Bisa Kembali Bekerja di Arab Saudi

26 Oktober 2021, 15:18 WIB
Pria asal India Sugathan P.R. tidak dapat kembali ke pekerjaannya di Arab Saudi karena vaksin Covaxin yang tidak diakui di luar negeri. /REUTERS/Jose Devasia

 

PR BEKASI - Seorang pria asal India Terjebak di sebuah desa di India selatan selama sembilan bulan dan tidak dapat kembali ke pekerjaannya di Arab Saudi.

Pasalnya ia telah menggunakan vaksin Covaxin yang tidak diakui di luar negeri.

Sugathan PR berharap bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menyetujui suntikan vaksin Covid-19 Covaxin untuk perjalanan ke luar negeri.

Tak hanya Sugathan, jutaan orang India telah menggunakan Covaxin dan banyak yang mengeluhkan kesulitan perjalanan keluar negeri.

Baca Juga: Terdeteksi Pesawat Militer, Kapal Selam India Gagal Serang Perairan Pakistan

Karena vaksin tersebut belum diakui untuk perjalanan internasional oleh beberapa negara.

“Saya tidak bisa terus berdiam diri di sini lebih jauh lagi,” kata Sugathan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 26 Oktober 2021.

"Saya memiliki pilihan untuk pergi ke Saudi dan mengambil dosis tambahan Covishield setelah karantina institusional empat hari, tetapi saya tidak yakin implikasinya pada kesehatan saya," katanya yang merujuk pada vaksin AstraZeneca.

"Jika persetujuan Covaxin tidak datang, saya akan mengambil risiko pergi dan mengambil vaksin yang disetujui Saudi," tambahnya.

Baca Juga: Makin Marak di India, Pria Ini Divonis Penjara Seumur Hidup usai Biarkan Ular Gigit Istrinya yang Tidur

Sementara itu, Rajan Pallivadakethil Unnunni, yang bekerja di Kuwait, tidak dapat kembali karena Kuwait tidak mengakui vaksin Covaxin.

Dan dia sekarang harus rela menjual ayam ternaknya untuk membayar pinjaman pada bank.

“Jika saya tidak bisa kembali ke Kuwait, saya tidak akan bisa membayar pinjaman dan menyelesaikan pendidikan anak-anak saya,” kata Rajan.

"Saya dapat membeli tiket ke Kuwait hanya jika aplikasi pemerintah Kuwait menunjukkan sinyal hijau," katanya.

Baca Juga: Demi Nikahi Pelakor, Suami di India Sewa Ular Kobra untuk Racuni Istri Sah

Sementara WHO diperkirakan akan melakukan panggilan terakhir pada daftar penggunaan darurat untuk Covaxin.

Hal ini juga telah membahas data yang dipasok oleh produsen Bharat Biotech sejak awal Juli.

Tanpa persetujuan WHO, dosis kedua vaksin Covaxin tidak mungkin diterima sebagai vaksin yang valid secara global.

Dan akan memperumit rencana perjalanan bagi orang India yang telah meminumnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler