Joe Biden Dikecam karena Beli Pohon Natal Miliaran Rupiah di Tengah Inflasi

30 November 2021, 11:00 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden telah membuat marah para wartawan setelah kabur dari konferensi pers ketika menyampaikan laporan angka pekerjaan yang sangat mengecewakan. /REUTERS

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendapat kecaman karena telah membeli pohon Natal senilai 139.000 dollar atau hampir setara Rp2 miliar.

Pasalnya, Joe Biden membeli pohon Natal dengan harga yang fantastis itu saat dunia tengah bergulat dengan inflasi.

Jumlah itu belum dengan tambahan yang lain seperti lampu-lampu yang akan menjadi hiasan pohon Natal seharga 171.000 dollar atau setara dengan Rp2,5 miliar.

Baca Juga: Bintang Manchester United Edinson Cavani Bakal Pindah ke Barcelona pada Januari 2022

Selain itu, Gedung Putih juga dilaporkan telah menghabiskan 41.000 dollar atau Rp587 juta untuk dekorasi Natal gedung Eisenhower dan Jackson Place.

Semua itu terjadi pada saat dunia menghadapi krisis rantai pasokan yang menybabkan inflasi.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Wion News, Selasa, 30 November 2021, sebuah laporan oleh TMZ mengungkapkan bahwa Perayaan Penerangan pohon Natal Nasional akan mencakup penonton langsung dan pertunjukan oleh Patti LaBelle, Billy Portesr, Chris Stapleton, dan yang lannya.

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, 5 Selebriti Terkenal Ini Meninggal karena HIV AIDS

Ibu Negara Jill Biden baru-baru ini menyambut pohon Natal resmi Gedung Putih, yang merupakan pohon cemara Fraser sepanjang 18,5 kaki.

Pohon itu dihiasi dengan boros dibawa ke serambi utara dengan kereta yang dikendarai oleh kuda.

Fraser sepanjang 18,5 kaki sekarang akan berdiri tegak di Ruang Biru Gedung Putih.

Baca Juga: Marissya Icha Beri Pesan untuk Doddy Sudrajat: Jangan Sampai Gala Menangis Seperti Vanessa Angel yang Dulu

Sementara itu, ada kekhawatiran tentang kelangkaan pohon plastik dan cemara hidup. Ini karena krisis rantai pasokan dan dampak krisis iklim.

Asosiasi Pohon Natal Amerika, dalam sebuah pernyataan, meyakinkan warga bahwa "Natal tidak akan dibatalkan."

"Terlepas dari ekspektasi permintaan konsumen yang serupa pada tahun 2021, industri pohon Natal dapat mengalami kekurangan baik pohon buatan maupun pohon hidup," katanya.

Baca Juga: Viral Aksi Freestyle Motor di Sirkuit Mandalika, Netizen Geram: Kok Bisa Masuk?

Peristiwa cuaca, termasuk kebakaran, kekeringan, dan gelombang panas telah mempengaruhi hasil panen pohon Natal secara langsung.

Beberapa petani di Oregon melaporkan bahwa mereka kehilangan hingga 90 persen dari hasil panen mereka tahun ini.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Wion News

Tags

Terkini

Terpopuler