Robot Penjelajah China Temukan Rumah Misterius di Bulan, Diduga Tempat Tinggal Alien

7 Desember 2021, 08:24 WIB
Robot penjelajah Yutu-2 milik China menemukan objek misterius berbentuk seperti rumah yang diduga sebagai tempat tinggal alien. /CNSA

PR BEKASI – Robot penjelajah Yutu-2 milik China melaporkan telah melihat objek misterius yang aneh saat menjelajahi kawah Von Kármán di sisi jauh permukaan Bulan yang diduga sebagai tempat tinggal alien.

Penemuan tersebut membingungkan para ahli ketika objek berbentuk kubus aneh tersebut terekam robot penjelajah di jarak sekitar 80 meter jauhnya pada November 2021 lalu.

Laporan penemuan tersebut diketahui diterbitkan oleh Our Space, saluran penjangkauan sains berbahasa China yang terkait dengan China National Space Administration (CNSA).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 8 Desember 2021: Aries Dapat Durian Runtuh dan Taurus Waspada dengan Perubahan Cuaca

Objek tersebut telah dijuluki sebagai "rumah misteri" sampai para ahli bisa melihatnya dengan lebih baik.

Penemuan objek aneh tersebut dilaporkan oleh Andrew Jones yang meliput kegiatan ruang angkasa China.

“Kami memiliki pembaruan dari Yutu-2 di sisi jauh Bulan, termasuk gambar bentuk kubik di ufuk utara yang berjarak 80 meter dari penjelajah di kawah Von Karman,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 7 Desember 2021.

Baca Juga: China Marah, AS akan Boikot Olimpiade Beijing 2022 Atas 'Kekejaman' HAM Minoritas Muslim di Xinjiang

"Disebut sebagai rumah misteri, dua hingga tiga hari bulan berikutnya akan dihabiskan untuk semakin dekat untuk memeriksanya," tambahnya.

Para ahli telah dibuat bingung oleh objek tersebut dan Yutu-2 sekarang diperkirakan akan menghabiskan waktu hingga tiga bulan di Bumi untuk menyelidikinya.

Banyak spekulasi liar yang muncul mengatakan bahwa rumah misteri tersebut merupakan pangkalan UFO sekaligus tempat tinggal alien.

Baca Juga: Jang Dong Min Beberkan Informasi Seputar Pernikahannya dengan Wanita Non-Selebriti Melalui Agensi LD Story

Akan tetapi, para ahli menduga kemungkinan besar objek tersebut adalah batu besar yang digali oleh peristiwa hantaman asteroid.

“Itu sepertinya hanya batuan alami yang tercipta oleh hantaman asteroid, bukan markas alien,” katanya.

Penemuan terbaru ini muncul saat persaingan ruang angkasa antara China dan Amerika Serikat (AS) memanas.

Baca Juga: Ralf Rangnick Bicara Formasi 4-2-2-2 Untuk Kemenangan Manchester United

Hal tersebut terjadi setelah seorang ilmuwan top China, Ye Peijian mengatakan negaranya mungkin dapat mengirim astronot ke Bulan untuk pertama kalinya pada 2030.

"Selama penelitian teknologi untuk pendaratan berawak di Bulan berlanjut, dan selama negara ditentukan, sangat mungkin bagi China untuk mendaratkan manusia di bulan sebelum 2030," katanya.

Pernyataan tersebut muncul hanya beberapa minggu setelah Presiden AS, Joe Biden menetapkan jadwal yang sama untuk misi eksplorasi Bulan terbaru AS.

Baca Juga: Warga Italia Wajib Miliki Kartu Kesehatan dengan Melakukan Vaksin untuk Memasuki Tempat Umum dan Trasnsportasi

Sebelumnya, pada Oktober 2021 lalua, China juga telah mendapatkan sampel batuan Bulan yang dibawa roket Chang'e 5.

Batuan tersebut dianggap sebagai lava termuda yang pernah ada yang kemudian dikembalikan ke Bulan pada bulan ini.

Analisis menunjukkan bahwa material basal, yang merupakan sisa-sisa padat aliran lava, baru berusia dua miliyar tahun.

Jika dibandingkan dengan batuan yang dibawa kembali dari misi Apollo, temuan China lebih dari satu miliar tahun lebih muda, dengan semua misi Apollo membawa kembali sampel yang setidaknya berusia tiga miliar tahun.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler