PR BEKASI - Ketegangan di Eropa dengan Rusia dan China memang dilaporkan semakin meningkat.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, kini semakin waspada dan merekatkan gandengan untuk kerja sama.
Vladimir Putin dan Xi Jinping bakal membahas ketegangan di Eropa dan langkah agresif untuk melawan AS dan NATO, pada panggilan video pada Rabu, 15 Desember 2021.
Percakapan antara Rusia dan China itu berlangsung saat ketegangan semakin meningkat antara dua negara tersebut dengan negara barat.
Mengutip Reuters, Beijing saat ini berada di bawah tekanan atas hak asasi manusia, sedangkan Moskow atas pembangunan pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina.
"Situasi dalam urusan internasional, terutama di benua Erupa, sangat, sangat tegang saat ini, dan membutuhkan diskusi antara sekutu," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Kami melihat retorika yang sangat, sangat agresif di pihak NATO dan AS, dan ini membutuhkan diskusi antara kami dan China," katanya menambahkan.
Rusia memang telah mengembangkan hubungannya dengan China agar semakin dekat, setelah hubungan negara itu dengan Barat memburuk.
Putin bahkan menggunakan hubungan dekat itu sebagai cara untuk menyeimbangkan pengaruh AS, sambil mencapai kesepakatan yang menguntungkan, teruatma di bidang energi.
Baca Juga: Viral Video Awan Merah Disertai Kilat di Atas Gunung Arjuno, Ini Penjelasan BMKG
Putin dan Xi Jinping sepakat untuk memperpanjang persahabatan dan perjanjian kerja sama selama 20 tahun.
Kedua negara disebut akan memperluas kerja sama termasuk dalam bidang energi, perdagangan, dan investasi.
Diskusi tersebut akan berlangsung delapan hari setelah panggilan video Rusia dan AS, di mana Presiden AS Joe Biden memperingatkan Putin agar tak menyerang Ukraina.
Putin sempat berucap jika negaranya membutuhkan jaminan keamanan yang mengikat secara hukum dari Barat.***